Putin Berencana Datang ke KTT G20 di Bali, Luhut Hanya Tegaskan G20 Forum Ekonomi Bukan Politik
Menko Marves Luhut Pandjaitan/DOK Setkab

Bagikan:

BADUNG - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan merespons adanya desakan Indonesia menolak kedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin KTT G20 di Bali.

Luhut hanya menegaskan, G20 merupakan forum ekonomi, bukan politik. Karenanya, terlalu dini menurut Luhut membicarakan soal kedatangan pemimpin negara termasuk Putin.

"Kita lihat, kita tunggu nanti. G20 itu kan forum ekonomi jadi tidak ada forum politik. Kita lihat saja, kan masih terlalu dini kita komentar," kata Luhut Pandjaitan di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis, 24 Maret. 

Luhut mengaku belum mengetahui soal undangan dari Indonesia ke Putin untuk menghadiri KTT G20 di Bali. 

"Kita lihat saja. Itu kan saya bilang tadi, ini kan forum ekonomi jadi kita lihat," ujarnya. 

Diberitakan sebelumnya Indonesia akan tetap mengundang Rusia untuk hadir dalam KTT G20 yang akan dihelat pada akhir Oktober nanti, di tengah derasnya kritik atas invasi ke Ukraina.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva dalam keteranganmya kemarin di Jakarta mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin direncanakan menghadiri KTT G20 di Bali.

Dia mengapresiasi posisi Pemerintah Indonesia sebagai Presidensi G20, di tengah adanya permintaan untuk tidak mengundang Rusia hadir.

Mengenai hal ini, Staf Khusus untuk Penguatan Program-program Prioritas Kementerian Luar Negeri, sekaligus Co-Sherpa G20 Dian Triansyah Djani mengatakan, Indonesia akan tetap mengundang Rusia.

"Sebagai presidensi dan sesuai presidensi sebelumnya, Indonesia mengundang semua anggota," ujarnya dalam keterangan pers virtual Kamis 24 Maret.

Dian menegaskan Indonesia dalam berbagai kesempatan memimpin organisasi dan forum internasional di dunia, selalu berpegang pada aturan dan prosedur yang berlaku.

"Salah satu tugas presidensi, berkonsultasi dengan semua anggota. Ibu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan juga dan lainnya mengadakan konsultasi dengan semua pihak secara bilateral," jelasnya.

"Posisi kita jelas, kita akan melaksanakan tugas. Kami tidak akan mengomentari komentar orang lain," katanya.