JAKARTA - Tim penyelamat dan militer Taiwan terus melakukan pencarian dan penyelamatan 12 WNI yang menjadi korban tenggelamnya kapal kargo di perairan Taiwan awal pekan ini.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha menerangkan, kapal dimaksud adalah kapal kargo Shin Shuen No.1 yang berbendera Panama dan diawaki oleh 20 anak buah kapal (ABK) WNI.
"Hasil koordinasi yan dilakukan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei dengan otoritas Taiwan didapatkan kronologis, pada 30 Oktober, tiga awak kapal dievakuasi dengan helikopter akibat kecelakaan karena cuaca buruk pada 30 Oktober," jelas Judha dalam keterangan pers virtual, Kamis 3 November.
"Pada 31 Oktober, kapal mengalami kerusakan mesin dan tenggelam akibat ombak 14 mil laut dari pantai Taiwan," ungkap Judha.
"Ada 17 ABK onboard (saat kejadian). Lima selamat setelah dievakuasi kapal kargo Evergreen yang sedang melintas. Sementara 12 lainnya masih dalam upaya pencarian dan penyelamatan," tandas Judha.
Lebih jauh diterangkan olehnya, upaya pencarian terus dilakukan dengan melibatkan tiga kapal besar, delapan kapal kecil dan drone militer, dengan pencarian hari ini dilakukan ke arah timur.
"Terkait tiga ABK yang dievakuasi dengan helikopter sebelum kapal tenggelam, dua di antaranya masih dirawat di rumah sakit karena patah tulang. Sementara satu lainnya diperbolehkan pulang dan ditempatkan di hotel," jelas Judha.
"Sedangkan lima ABK yang diselamatkan kapal kargo Evergreen, saat ini dalam kondisi sehat dan ditampung di salah satu hotel," tandasnya.
BACA JUGA:
Ditambahkan olehnya, pihak Kementerian Luar Negeri juga melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pihak keluarga ABK WNI yang mengawak kapal tersebut.
Diketahui, badai tropis Nalgau melanda wilayah perairan Taiwan pada akhir bulan lalu, mengutip Taiwannews.