Anggota G20 Bertugas Selaraskan Substansi untuk Atasi Krisis
Deputi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi. (Foto: ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Deputi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi menegaskan anggota G20 memiliki tugas untuk menyelaraskan berbagai substansi untuk mengatasi krisis.

"G20 bukan lagi persoalan siapa hadir, siapa tidak hadir sekarang. Tapi menyelaraskan substansi ini tetap relevan dengan situasi saat ini. Ini yang menjadi PR sekarang," kata Edi Prio Pambudi dikutip dari Antara, Senin 6 Juni.

Edi menuturkan, para anggota G20 harus mampu menurunkan ego masing-masing demi menciptakan mufakat dalam rangka mengatasi krisis termasuk terkait konflik antara Rusia dan Ukraina.

Menurutnya, seluruh anggota G20 harus menghadiri forum Presidensi G20 Indonesia termasuk yang memicu perang maupun korban perang baik secara online maupun datang langsung.

Hal itu dilakukan agar seluruh aspirasi dapat terkumpul dengan baik mengingat Presidensi G20 memiliki tugas untuk mencari jalan keluar untuk setiap krisis baik keuangan dan pandemi.

"Jadi bukan pada episode memboikot, walk out, bukan pada episode itu. Sekarang episodenya adalah bagaimana kita bisa menyelesaikan ini," tegasnya.

Terlebih lagi, perang Rusia dan Ukraina menambah konsekuensi di banyak negara seperti inflasi, pangan, logistik, kelangkaan energi yang kemudian diikuti berbagai macam sanksi ekonomi.

"Akhirnya situasi menjadi kompleks. Ini yang harus kita mulai bahas bersama-sama," katanya.

Duta Besar Uni Eropa dan Brunei Darussalam untuk Indonesia Vincent Piket menyatakan apresiasi kepada mitra dagang, serta sektor ritel, sektor hotel, restoran dan kafe, serta asosiasi industri untuk dukungan yang berkelanjutan dalam mempromosikan produk-produk makanan dan minuman Uni Eropa yang berkualitas tinggi kepada konsumen dan bisnis Indonesia.

Uni Eropa, lanjutnya, terus memperdalam hubungan positif dan bekerja sama dengan pihak-pihak berwenang di Indonesia untuk memungkinkan bisnis dan konsumen lokal mendapatkan akses yang lebih luas ke pasokan produk-produk makanan dan minuman yang beragam, aman, dan kualitas tinggi dari Negara Anggota Uni Eropa.

Untuk memperkuat kehadirannya, Uni Eropa berupaya untuk memperluas dan meningkatkan keragaman penawaran produk-produk makanannya di Indonesia dengan memperkenalkan produk-produk kualitas tinggi terbaik di pasar untuk kepentingan konsumen dan bisnis.

Pihak Uni Eropa juga telah menetapkan tujuan jangka pendeknya untuk meningkatkan ekspor di Indonesia terutama untuk produk daging dan produk olahan susu.