Sidang Dakwaan: 'Siap Komandan!' Respons Bharada E  Saat Ditanya Ferdy Sambo 'Berani Kau Tembak Yosua?'
Ferdy Sambo dan istrinya Putri saat tiba di rumah Pribadi Jalan Saguling Jaksel (Tangkapan Layar Youtube Polri TV)

Bagikan:

JAKARTA - Di rumah pribadi wilayah Saguling, Jakarta Selatan, rencana untuk menghabisi nyawa Brigadir J disusun. Ferdy Sambo yang tiba duluan dari rombongan Putri Candrawathi langsung bergegas ke lantai tiga rumah dan menunggu. 

Hari itu Jumat 8 Juli petang. Sekitar pukul 15.40 WIB, Putri dan rombongan akhirnya tiba di Saguling, Jaksel. Tiba di rumah pribadi, rombongan dari Magelang ini melakukan Tes PCR, kecuali Kuat Ma'ruf.

Rampung tes PCR, Putri bertemu dengan Ferdy Sambo di depan kamar utama lantai tiga dan menceritakan pengalaman yang dialaminya di Magelang.

"Terdakwa Putri mengaku dirinya telah dilecehkan oleh korban Nofriansyah Yosua Hutabarat. Mendengar cerita sepihak yang belum pasti kebenarannya tersebut membuat saksu Ferdy Sambo menjadi marah," tulis dakwaan yang dibacakan di sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 17 Oktober. 

Ferdy Sambo lalu menenangkan dirinya dan mulai menyusun rencana hingga skenario untuk membunuh Brigadir J. Ferdy Sambo memanggil Bripka Ricky Rizal melalui handy talkie (HT) untuk menemuinya di lantai tiga. 

Ferdy Sambo bertanya kepada yang bersangkutan.

"Ada apa di Magelang?"

"Tidak tahu Pak," balas Ricky Rizal. 

"Ibu (Putri) sudah dilecehkan oleh Yosua."

"Kamu berani enggak tembak dia Yosua (Brigadir J)?" tanya Ferdy Sambo. 

"Tidak berani Pak karena saya enggak kuat mentalnya Pak," balas Ricky Rizal.

"Tidak apa-apa, tapi kalau dia (Brigadir J) melawan, kamu backup saya di Duren Tiga." balas Sambo lagi.

Ricky Rizal diam saja mendengar balasan dari atasannya itu. Ferdy Sambo lalu meminta Ricky Rizal untuk memanggil Bharada E yang berada di teras rumah saguling.

"Cad (Bharada E) dipanggil bapak ke lantai 3, naik lift saja Cad!," kata Ricky Rizal.

Ajakan Ricky Rizal ini sempat ditanya kembali oleh Bharada E. Untuk apa menemui bapak di Lantai 3. Namun pertanyaan ini tak digubris Ricky Rizal dan bilang kalau dirinya tidak tahu. 

Sampai di ruangan lantai 3. Ferdy Sambo menjelaskan kejadian tanggal 7 Juli 2022 di Magelang dimana istrinya telah dilecehkan. Ferdy Sambo lalu menyampaikan niat jahatnya dengan bertanya kepada Bharada E, apakah berani menambak Brigadir J. 

"Berani kamu tembak Yosua (Brigadir J)?"

"Siap komandan," balas Bharada E.

Ferdy Sambo lalu memberikan satu kotak peluru 9 mm kepada Bharada E disaksikan Putri Candrawathi. Peluru ini telah disiapkan Ferdy Sambo saat meminta RIcky Rizal memanggil Bharada E menuju ke lantai tiga. Peluru ini kemudian dimasukan Bharada E ke senpi Glock 17 MPY851 miliknya. 

Ferdy Sambo lalu menjelaskan skenario yang disampaikan secara berulang-ulang dalam membunuh Brigadir J. Brigadir J dianggap telah melecehakan Putri yang kemudian berteriak minta tolong. Saat minta tolong ini, Bharada E datang dan disambut dengan tembakan oleh Brigadir J sampai terjadi tembak menembak.  

"Terdakwa Putri Candrawathi juga mendengar saksi Ferdy Sambo mengatakan kepada Richard Eliezer "jika ada orang yang bertanya, dijawab dengan alasan akan melakukan isolasi mandiri (isoman)," demikian dakwaan.