Bagikan:

JAKARTA - Sekjen DPP PKS Aboe Bakar Alhabsyi menegaskan pihaknya belum memiliki rencana penjadwalan untuk mendeklarasikan tokoh yang akan diusung sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.

Hal ini berbeda dengan sikap Partai NasDem yang sebelumnya telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres yang diusung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Aboe menuturkan, saat ini PKS masih mengamati kondisi politik nasional, seperti sikap NasDem yang telah mengusung Anies hingga PSI yang mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.

"PKS terus mencermati perkembangan politik nasional, termasuk seluruh langkah politik yang diambil partai lain dalam pencapresan. Kita tentunya sangat atensi dan menghormati yang telah dilakukan partai lain, termasuk yang telah mendeklaraskan capres nya," tutur Aboe dalam keterangannya, Senin, 10 Oktober.

Anggota Komisi III DPR ini menyebut kewenangan pencapresan di PKS sesuai ketentuan Pasal 18 ayat 2 huruf a merupakan kewenangan Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP). Lalu, hasil sidang DPTP memutuskan pencapresan akan disampaikan berdasarkan hasil musyawarah Majelis Syuro.

"Oleh karenanya, kita akan menunggu dan mengikuti proses tersebut. Jadi kita tidak latah mengikuti apa yang telah dilakukan partai lain," ungkap Aboe.

Sementara itu, penjaringan nama bakal capres yang akan diusung PKS diambil dari konsolidasi internal partai, yakni political update yang sudah dua kali digelar. Konsolidasi ini adalah forum selevel rapat pimpinan nasional untuk mendiskusikan situasi perkembangan politik nasional termasuk soal pencapresan.

"Konsolidasi struktural terus kita lakukan secara berkala untuk menyerap aspirasi internal, maupun menyiapkan mesin politik PKS dalam menyongsong pilpres mendatang," imbuh dia.