JAKARTA - Pakar hukum tata negara, Refly Harun mendukung gerakan revolusi akhlak yang digaungkan pimpinan FPI, Muhammad Rizieq Shihab. Refly menganggap pemimpin Indonesia yang dipilih lewat pemilihan umum masih diselipi kecurangan.
Hal ini disampaikan Refly Harun dalam dialog nasional Reuni 212 yang digelar bersama sejumlah tokoh di dalam ruangan dan disiarkan secara virtual.
"Mudah-mudahan, revolusi akhlak bisa membuat pemilihan umum kita yang sejak zaman reformasi yang masih banyak kekurangan dan masih banyak kekurangan, itu bisa lebih baik tahun-tahun kedepan," kata Refly dalam siaran langsung Youtube Front TV, Rabu, 2 Desember.
Menurut Refly, dorongan revolusi akhlak versi Rizieq bisa menghadirkan pemimpin yang amanah dan mampu menjalani tugas kenegaraannya dengan benar.
"Sehingga, kita bisa mendapatkan pemimpin yang amanah. Pemimpin yang betul-betul dipilih oleh rakyat, betul-betul berdasarkan hasil pemilihan umum yang akan yang bisa di pertanggungjawabkan," ujarnya.
BACA JUGA:
Refly juga menyinggung alasan pihaknya kerap melontarkan kritik kepada pemerintah saat ini, yakni Presiden Joko Widodo. Sebab, menurutnya, terkadang pemerintah lalai dalam menjalankan tugas memberi perlindungan kepada warganya.
"Saya, Bang rocky dan lain sebagainya menjalankan amanat itu misalnya dengan melontarkan kritik kritik, yang kadang-kadang keras," kata dia.
"Mudah-mudahan, pemerintahan apa pun, entah pemerintahan Jokowi atau pemerintah yang akan datang berikutnya, itu betul-betul memperhatikan bahwa tujuan kita bernegara bukan untuk ditakut-takuti, bukan untuk dimiskinkan, bukan dibodohi, tetapi untuk dilindungi, di sejahterakan dan untuk dicerdaskan," pungkas Refly.