Rizieq Shihab Diyakini Bakal Terlibat Politik di Pilpres 2024, Siapa yang Bakal Didukung?
DOKUMENTASI VOI/Rizieq Shihab

Bagikan:

JAKARTA - Mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab bebas bersyarat dari Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri. Masa hukuman Rizieq berlaku sampai 10 Juni 2023.

Ketika telah bebas, apakah Rizieq kembali terlibat dalam kondisi politik pada Pemilu 2024 nanti? Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, Rizieq dimungkinkan kembali bermanuver seperti Pemilu 2019 lalu.

Menurut Ujang, tak bisa ditampik Rizieq memiliki massa pengikut yang cukup besar, bila berkaca pada kontestasi politik 2019 lalu. Modal ini bisa ia gunakan untuk mendukung calon presiden di 2024 nanti.

"Habib Rizieq ini kan tokoh masyarakat yang memang terlibat dalam politik. Dalam aktivitas dukung-mendukung di negara demokrasi, itu biasa saja. Apakah terlibat dalam politik nanti 2024? kemungkinan iya, karena ada yang ingin diperjuangkan, entah revolusi akhlak atau apa. Maka, butuh capres atau cawapres yang memang bisa merealisasikan apa yang diperjuangkannya itu," kata Ujang saat dihubugi, Jumat, 22 Juli.

Meski demikian, Ujang menyebut belum dapat dipastikan siapa yang akan didukung oleh Rizieq. Mengingat, saat ini belum ada kepastian mengenai tokoh yang akan maju dalam Pemilihan Presiden 2024 nanti.

"Kalau dulu kan tidak ada pilihan karena capres-cawapresnya hanya dua pasang. Kenyataanya, Prabowo sendiri ketika dulu lengket, sekarang meninggalkan Rizieq begitu saja ketika digugat masalah," urai Ujang.

"Saya melihatnya bisa juga ke tokoh atau figur lain. Tergantung dari kepentingannya saja, kepentingan yang sama antara Rizieq dengan capres-cawapres tertentu, itu lah yang akan membuat saling dukung," lanjutnya.

Sebagaimana diketahui, Rizieq bebas bersyarat mulai Rabu, 20 Juli 2022 usai mendapatkan hak remisi dan integrasi sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2022.

Di hari yang sama usai bebas bersyarat, Rizieq langsung menggelar jumpa pers dan menceritakan soal proses pembebasannya. Ada yang menarik dalam keterangan pers yang digelar Rizieq di Petamburan, Jakarta. Rizieq menyinggung soal negeri darurat kebohongan. Awalnya, Rizieq menyatakan akan melanjutkan perjuangan untuk merevolusi akhlak.

"Sebagaimana yang telah saya sampaikan setiba di Tanah Air sewaktu saya pulang dari kota suci Mekah, yaitu ayo kita gaungkan kembali terus, yaitu revolusi akhlak, revolusi akhlak dengan cara yang berakhlak," ujar Rizieq dalam konferensi pers yang disiarkan langsung lewat akun YouTube Islamic Brotherhood Television (IBTV).

Rizieq kemudian menyinggung kondisi negara yang mengalami kerusakan. Menurutnya, darurat kebohongan sudah membudaya di negara ini.

"Bagaimana kita punya negeri di mana-mana ada kerusakan, di mana-mana ada kemungkaran, Saudara, maka kebohongan sudah membudaya dan negeri kita lagi darurat kebohongan," jelasnya.

"Karena itu, yang saya ingin sampaikan di sini, Saudara, apa itu darurat kebohongan, apa itu darurat korupsi, apa itu darurat kezaliman, apa itu darurat utang, apa itu darurat ekonomi dan lain sebagainya, maka kuncinya, yuk sama sama-sama kita obati semua itu dengan revolusi akhlak," sambung Rizieq.