Reuni 212 di Dalam Ruangan: Mudah-mudahan Tak Buat Mereka Pusing
Reuni 212 (Foto: Tangkapan layar Front TV)

Bagikan:

JAKARTA - FPI, GNPF Ulama, dan PA 212 menyelenggarakan Reuni 212 dengan cara berbeda dari biasanya. Dengan tema "Dialog Nasional 100 Ulama dan Tokoh", Reuni 212 digelar di dalam ruangan.

Juru Bicara PA 212, Haikal Hasan menyebut acara yang digelar menerapkan protokol kesehatan. Jumlah tamu dibatasi, semua yang hadir mengenakan masker, dan duduk dengan menjaga jarak.

"Kami mengikuti prosedur COVID-19. Yang hadir di satu studio hanya 20 persen. Di luar kita hindari kerumunan karena sudah ada yang mengatakan kalau ada kerumunan akan dibubarkan," kata Haikal dalam siaran langsung Youtube Front TV, Rabu, 2 Desember.

Dalam acara ini, pimpinan FPI, Muhammad Rizieq Shihab berada dalam ruangan terpisah dari ruangan utama yang dihadiri para tamu. 

Di ruangan terpisah tersebut, Rizieq ditemani dengan menantunya yakni Hanif Alatas, Ketua Umum FPI Sobri Lubis, dan Ketua FPI DKI Muchsin Alatas.

Sementara, di ruangan utama, hadir beberapa tokoh yakni Ketua GNPF Ulama Yusuf Martak, pendakwah Ahmad Alhabsyi, Rocky Gerung, Refly Harun, politikus PKS Mardani Ali Sera, politikus Gerindra Fadli Zon, Ahmad Dhani, Bachtiar Nasir, dan Ichsanuddin Noorsy.

"Pak Gatot Nurmantyo juga sebentar lagi akan hadir di ruangan ini," ucap Haikal.

Reuni 212 juga diikuti secara webinar. Dalam webinar ini hadir pula sejumlah tokoh, yakni Din Syamsuddin, Amien Rais, Buya Yahya, Felix Siauw, Tengku Zulkarnain, Hidayat Nur Wahid, hingga Said Didu.

"Mudah-mudahan ini tidak melanggar COVID-19 dan tidak membuat beberapa orang pusing," ucap Haikal.

Reuni 212 diakuinya juga mengundang perwakilan pemerintah, yakni Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD. Namun, Mahfud menyatakan tidak bersedia untuk datang.

Dalam kesempatan itu, Haikal menyebut bahwa COVID-19 adalah penyakit yang patut diwaspadai. Tapi, menurutnya, ada penyakit lain yang juga banyak mendera, yakni psikosomatik atau stres.

Kata Haikal, saat ini banyak pihak yang seakan mengalami stres ketika melihat Rizieq dijemput oleh banyak pengikutnya Sampai berkerumun, hingga baliho bergambar Rizieq yang bertebaran.

"Lihat tokoh dijemput banyak, pusing. Lihat baliho bertebaran, pusing. Lihat tokoh dapat penghargaan, pusing. Lihat orang baca buku, pusing. Lihat orang sehat keluar rumah sakit, pusing," tutur Haikal.

"Ini mereka yang mengalami psikosimatik penting untuk dites, bukan cuma tes COVID-19 saja," lanjutnya.