Bagikan:

JAKARTA - Partai Golkar menegaskan Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tandjung ikut keputusan partai mendukung Airlangga Hartarto maju di Pilpres 2024. Keputusan Airlangga diudung Golkar jadi capres Golkar berdasarkan hasil Munas dan Rapimnas.

Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung menyebutkan, seluruh kader partai berlambang pohon beringin itu masih solid memenangkan Airlangga. Termasuk Akbar, tokoh senior di Golkar yang juga selalu memprioritaskan agenda-agenda politik partai selama hidupnya.

"Hasil Munas dan Rapimnas, Golkar punya calon presiden, yaitu Airlangga Hartarto. Di situ, ada Akbar Tandjung, bukan hanya sebagai tokoh senior, tapi juga Ketua Dewan Kehormatan. Di forum Munas sudah disepakati secara bulat, Airlangga Capres 2024," kata Doli dalam keterangan, Rabu 5 Oktober.

Terkait pernyataan Akbar Tandjung kepada Anies Baswedan saat peresmian monumen di Menteng, Rabu 5 Oktober kemarin, Doli menuturkan itu ucapan normatif. Hanya sebatas ucapan selamat karena Anies baru saja diusung NasDem sebagai Capres 2024.

“Itu hanya pernyataan normatif saja. Bicara soal tanggapan seorang tokoh menanggapi pencapresan seseorang. Sebatas seperti mengucapkan selamat saja (kepada Anies, red),” ujarnya.

Sebab itu, Doli mengungkapkan Akbar tetap konsisten mendukung Airlangga. Di banyak kesempatan, kata dia, Akbar juga selalu ikut turun menyapa masyarakat dan mempromosikan Airlangga sebagai Capres Partai Golkar.

“Sampai sekarang, Pak Akbar (Tandjung) masih konsisten dalam keputusan partai dan ikut aktif turun menyosialisasikan pencapresan Airlangga Hartarto dari Partai Golkar,” ungkap Doli.

Sebelumnya, Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar Akbar Tanjung mengkau mendukung Anies Baswedan untuk maju jadi capres. Menurut Akbar, Anies merupakan salah satu kandidat capres kuat di Pilpres 2024.

“Karena itu saya juga pakai baju kuning, karena saya juga dukung beliau (Anies Baswedan) sebagai calon presiden,” kata Akbar di acara peresmian Monumen Tritura 66 yang direlokasi ke Taman Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Oktober.