JAKARTA - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI menerima kunjungan delegasi Dewan Majelis Federal Federasi Rusia. Mereka membahas rencana kedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin di KTT G20, Bali, Indonesia.
Wakil Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin membeberkan isi pertemuan tersebut. Menurutnya, Ketua Dewan Majelis Federal Federasi Rusia, Valentina Matvienko, sempat mengatakan pihaknya belum bisa memastikan kehadiran Putin di KTT G20 yang berlangsung pada 15-16 November mendatang.
"Beliau (Valentina Matvienko, red) menceritakan, tentang pertemuannya dengan Presiden Putin, sebelum datang ke Indonesia. Di negara mereka sedang ada masalah cukup serius loh. Kemudian, Ibu Matvienko menanyakan, apakah dirinya harus membatalkan keberangkatan? Namun, Presiden Putin menegaskan, Ibu Matvienko harus ke Indonesia. Indonesia penting untuk Rusia," ujar Sultan dalam keterangan pers, yang dikutip Kamis, 6 Oktober.
Pertemuan antara DPD RI dengan pihak Federasi Rusia itu berlangsung di di Jalan Teuku Umar Nomor 1, Menteng, Jakarta, Rabu, 5 Oktober kemarin.
Valentina Matvienko disambut Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti dan Ketua DPD Periode 2017-2019 Oesman Sapta Odang (OSO), serta sejumlah senator Indonesia lainnya.
Sementara Matvienko didampingi Senator Vladimir Dzhabarov selaku Wakil Ketua Komite Urusan Luar Negeri, Kepala Staf Dewan Federasi Gennady Golov, dan para pejabat lain dari Dewan Federasi, Duma Negara, Kementerian Luar Negeri, serta Kedutaan Besar Rusia di Jakarta.
BACA JUGA:
Sultan mengatakan kunjungan bilateral Rusia ini berarti untuk kemajuan Indonesia. Menurutnya, kunjungan ini tak lepas dari sejarah kedekatan Indonesia dengan pihak Moskow.
"Hadir Ketua Majelis Tinggi Federasi Rusia, beliau orang penting. Kalau dari struktur negara, beliau orang nomor 3 di negaranya. Tapi, dalam praktik kekuasaan di Rusia, beliau merupakan orang berpengaruh kedua, setelah Presiden Putin," tutur Sultan.
Dalam pertemuan tersebut, DPD RI dan pihak Federasi Rusia juga membahas soal kondisi perekonomian global, situasi politik internasional, dan misi perdamaian.
"Apa kebijakan atau rahasia Parlemen Rusia, hingga punya ketahanan pangan dan energi, yang begitu baik. Bahkan, mereka siap di embargo oleh negara lain. Menurut kami, itu poin yang berharga (untuk Indonesia)," kata Sultan.
Dalam pertemuan itu, Sultan mengaku pihak Federasi Rusia mengundang DPD RI untuk hadir di negaranya guna melanjutkan perbincangan pasca-pertemuan bilateral tersebut.
"Ini negara sangat kuat. Banyak sekali kerja sama lintas sektor yang di tawarkan Rusia," ujar Sultan.