JAKARTA - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) hingga saat ini belum berani mengumumkan nama calon presiden (capres) yang diusung di Pilpres 2024. Padahal, koalisi ini paling awal dibentuk dibandingkan poros lain.
Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad menilai dinamika politik KIB masih bersifat dinamis. Kalkulasi untuk memajukan sosok di Pilpres masih terus digodok. Namun menurutnya, KIB bisa menjalankan opsi melakukan konvensi atau mencalonkan sosok dari kalangan sendiri.
“Kenapa KIB tidak adakan konvensi mencari capres cawapres potensial? Bisa menjaring atau menentukan sosok capres yang menjadi daya tarik, ini menjadi apa yang ditawarkan KIB. Entah dari salah satu ketua partai, misalnya Pak Airlangga," ujar Nyarwi, Rabu, 5 Oktober.
Diketahui, tiga parpol anggota KIB, yaitu Partai Golkar, PPP dan PAN masih intensif melakukan penjajakan ke sejumlah partai. Misalnya Golkar yang saat ini mendekati PKS dan PPP mengajak Demokrat.
“Kecenderungannya, apa yang daya tarik KIB sehingga Demokrat atau partai lain mau bergabung. Kalau dilihat kan KIB kan cukup solid, cukup untuk mengusung kandidasi pasangan capres cawapres, memenuhi kriteria presidential threshold," kata Nyarwi.
BACA JUGA:
Namun Nyarwi menegaskan, dalam berkoalisi tentu partai akan mempertimbangkan keuntungan apa yang akan mereka dapatkan dalam berkoalisi. Demikian juga menemukan kecocokan untuk sosok capres dan cawapres potensial dengan mereka.
“Peluang koalisi KIB ini ditengah perkembangan kandidasi capres sangat dinamis, masih sangat longgar, pasti ada dinamika dalam masing-masing partai apakah akan bertahan, di KIB atau mulai memikirkan koalisi yang sudah ada,“ tandasnya.