AS Berencana Tambah Bantuan Militer untuk Ukraina: Rogoh Kocek Rp9,5 Triliun, Kirim HIMARS hingga Ratusan Kendaraan Antiranjau
Ilustrasi pengiriman HIMARS Amerika Serikat. (Wikimedia Commons/U.S. Marine Corps/Master Sgt. Sarah Nadeau)

Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat dikabarkan berencana mengirim bantuan militer terbaru untuk Ukraina, mencakup empat peluncur Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), amunisi, ranjau dan kendaraan tahan ranjau dengan nilai mencapai 625 juta dolar AS atau sekitar Rp9.529.718.750.000 menurut dua sumber yang mengetahui hal ini.

Bantuan yang diharapkan akan diumumkan segera pada Hari Selasa waktu setempat, adalah paket bantuan pertama sejak pencaplokan Rusia atas wilayah Ukraina dan Otoritas Penarikan Presiden (PDA) kedua, sejak Ukraina membuat kemajuan besar di medan perang pada pertengahan September.

Dengan menggunakan otoritas penarikan, empat peluncur HIMARS dan roket terkait, sekitar 200 kendaraan antiranjau atau Mine-Resistant Ambush Protected (MRAP), amunisi untuk Howitzer dan ranjau, diharapkan dapat dikirim ke Ukraina dalam beberapa hari mendatang, melansir Reuters 4 Oktober.

Diketahui, Otoritas Penarikan Presiden memungkinkan Gedung Putih untuk mentransfer barang dan layanan dari stok dengan cepat tanpa persetujuan Kongres, sebagai tanggapan atas keadaan darurat. AS sejauh ini telah menjanjikan 16 peluncur HIMARS ke Ukraina menggunakan PDA.

Ini adalah paket pertama dari tahun fiskal 2023 Pemerintah AS, yang saat ini berfungsi di bawah langkah pendanaan kesenjangan, memungkinkan Presiden Joe Biden untuk menarik surplus senjata hingga 3,7 miliar dolar AS untuk ditransfer ke Ukraina hingga pertengahan Desember.

Pekan lalu, Amerika Serikat meluncurkan paket senjata senilai 1,1 miliar dolar AS untuk Ukraina, mencakup 18 HIMARS dengan amunisinya, berbagai jenis sistem kontra drone dan sistem radar.

Tetapi, paket bantuan minggu lalu didanai oleh Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina (USAI), yang berarti pemerintah harus membeli senjata dari industri, bukan menarik dari stok senjata AS yang ada.

Gedung Putih menolak mengomentari paket tersebut. Sementara, para pejabat yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan, paket senjata dapat berubah nilai dan isinya hingga menit terakhir.

Nantinya, dengan pengumuman kali ini, total bantuan keamanan AS senilai lebih dari 16,8 miliar dolar, sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu.