JAKARTA - Pengacara Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS), yang menghadapi gugatan Amerika Serikat atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018, mengatakan kepada pengadilan pada Hari Senin, penunjukan kliennya sebagai perdana menteri pekan lalu memastikan dia kebal dari penuntutan.
Khashoggi dibunuh oleh agen Arab Saudi di Konsulat Saudi Istanbul dalam operasi yang diyakini intelijen AS diperintahkan oleh Pangeran Mohammed, yang telah menjadi penguasa de facto kerajaan selama beberapa tahun.
Pangeran membantah memerintahkan pembunuhan Khashoggi, tetapi kemudian mengakui itu terjadi "di bawah pengawasan saya."
Pekan lalu, Raja Salman, mengangkatnya sebagai perdana menteri dalam sebuah dekrit kerajaan, yang menurut seorang pejabat Saudi sejalan dengan tanggung jawab yang sudah dilakukan putra mahkota.
"Perintah Kerajaan tidak diragukan lagi bahwa Putra Mahkota berhak atas kekebalan berdasarkan status," kata pengacara pangeran dalam petisi yang meminta pengadilan distrik federal di Washington untuk membatalkan kasus tersebut, mengutip kasus lain di mana Amerika Serikat telah mengakui kekebalan untuk seorang kepala negara asing, melansir Reuters 4 Oktober.
Gugatan hukum itu diajukan bersama oleh Hatice Cengiz (warga Turki yang akan dinikahi Khashoggi) dan kelompok hak asasi manusia yang didirikan oleh almarhum. Itu meminta ganti rugi yang tidak ditentukan terhadap putra mahkota, menyebut lebih dari 20 warga Saudi lainnya sebagai terdakwa bersama.
Ia menuduh MbS, rekan terdakwanya dan yang lain melakukan plot untuk "membungkam Khashoggi secara permanen" setelah mengetahui dia berencana menggunakan kelompok itu sebagai "platform untuk mendukung reformasi demokrasi dan mempromosikan hak asasi manusia."
Pengadilan telah meminta Departemen Kehakiman AS untuk mengungkapkan pandangan tentang apakah Pangeran Mohammed memiliki kekebalan, menetapkan tenggat waktu 3 Oktober untuk tanggapan.
BACA JUGA:
Setelah penunjukan pangeran sebagai perdana menteri pekan lalu, departemen mengatakan pada Hari Jumat, pihaknya mencari perpanjangan 45 hari untuk mempersiapkan tanggapannya ke pengadilan "mengingat keadaan yang berubah ini."
Pada hari Senin, Hakim Distrik AS John D. Bates mengabulkan permintaan perpanjangan tetapi mengatakan tidak ada bukti kuat, ini akan menjadi satu-satunya perpanjangan yang dia izinkan.
Amerika Serikat harus mengajukan pernyataan minat selambat-lambatnya 17 November, kata Bates dalam dokumen pengadilan.