Bagikan:

JAKARTA - Swedia mengirim kapal yang didukung kapal selam pada Hari Senin ke lokasi jaringan pipa gas Rusia di Laut Baltik yang pecah pekan lalu menyusul ledakan di daerah itu, untuk menyelidiki insiden yang telah meningkatkan ketegangan krisis energi Eropa.

Eropa sedang menyelidiki apa yang menyebabkan tiga jaringan pipa di jaringan Nord Stream meledak, dalam tindakan yang dicurigai sebagai sabotase di dekat perairan Swedia dan Denmark.

"Penjaga pantai bertanggung jawab atas misi tersebut, tetapi kami mendukung mereka dengan unit-unit," kata juru bicara angkatan laut Swedia, Jimmie Adamsson, kepada Reuters, seperti dilansir 4 Oktober.

"Satu-satunya yang kami namakan adalah HMS Belos, yang merupakan kapal penyelamat dengan kapal selam," lanjutnya.

Dikutip dari berbagai sumber, HMS Belos yang bekerja sama dengan Royal Navy, memungkinkan dukungan NATO Submarine Rescue System (NSRS), proyek sistem pertolongan kapal selam internasional oleh tiga negara, Norwegia, Prancis dan Inggris, namun bisa dipergunakan oleh anggota NATO dan negara sekutu serta kapal selam yang membutuhkan dengan kesesuaian di sekitar lubang palka.

nsrs
NSRS. (Wikimedia Commons/LA(Phot)/Chris Mumby)

Sementara itu, otoritas penuntutan Swedia mengatakan dalam siaran pers, mereka telah menetapkan daerah itu sebagai TKP. Seorang juru bicara penjaga pantai Swedia mengonfirmasi dalam email, sekarang ada zona pengecualian lima mil laut di sekitar kebocoran.

Sebelumnya, penjaga pantai Swedia mengatakan Nord Stream 1 telah berhenti bocor, tetapi sebuah overflight menunjukkan bahwa gas masih mengalir keluar dari Nord Stream 2 dan menggelegak ke permukaan dalam radius 30 meter (32 yard).

Diketahui, Moskow menyebut ada jejak Barat dalam peristiwa ini, menilai Amerika Serikat akan mendapatkan keuntungan.

Sementara, Washington tegas membantah hal tersebut. Ada pun negara-negara Eropa mencurigai adanya sabotase di balik peristiwa ini.