Diplomat Rusia Sebut NATO Gelar Latihan di Dekat Lokasi Kebocoran Nord Stream, Termasuk Zona yang Dikendalikan Intelijen AS
Maria Zakharova (Sumber: Press Service of the Ministry of Foreign Affairs of the Russian Federation)

Bagikan:

JAKARTA - Diplomat Rusia menyebut Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) melakukan latihan laut di dekat lokasi kebocoran jaringan pipa gas Nord Stream, menyebutnya itu berada di zona yang dikendalikan intelijen Amerika Serikat.

Dalam pengarahan Hari Kamis, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, negara-negara anggota NATO melakukan latihan pada Bulan Juli menggunakan peralatan laut dalam di dekat lokasi kebocoran.

"Pada bulan Juli, ada latihan NATO dengan menggunakan peralatan laut dalam di daerah pulau Bornholm," dilansir dari TASS 30 September.

Sementara kepada program Soloviev Live TV Zakharova mengatakan, Insiden pipa Nord Stream terjadi di zona ekonomi eksklusif Denmark dan Swedia, daerah yang sepenuhnya dikendalikan oleh badan intelijen AS.

"Omong-omong di mana (insiden) terjadi? Ada tuduhan bahwa itu adalah perairan netral dan sebagainya. Tapi itu adalah zona ekonomi eksklusif Denmark dan Swedia, yang sangat NATO-sentris, negara-negara yang diisi dengan senjata buatan AS dan yang sepenuhnya dikendalikan oleh badan-badan intelijen Amerika, yang memiliki kendali penuh atas situasi di sana," tandas diplomat Rusia itu.

Diketahui, Nord Stream AG pada Hari Selasa melaporkan tentang "kerusakan yang belum pernah terjadi sebelumnya" pada Hari Senin, mempengaruhi tiga jalur pipa gas Nord Stream 1 dan 2 yang terdaftar dalam beberapa jam.

Yang pertama diidentifikasi di sepanjang Nord Stream 2 di dekat Pulau Bornholm di Denmark, dan dua kebocoran ditemukan setelahnya. Badan Energi Denmark mengatakan sejumlah besar gas alam telah mengalir keluar. Pesawat dan kapal disarankan untuk menjauh setidaknya lima mil jauhnya dari lokasi kejadian.

Kemudian, seismolog Swiss mengatakan dua ledakan telah dicatat di sepanjang rute kedua pipa pada Hari Senin. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengecam insiden itu sebagai sabotase dan memperingatkan bahwa "gangguan yang disengaja tidak dapat diterima, akan mengarah pada respons sekuat mungkin."

Terbaru pada Hari Kamis, penjaga pantai Swedia menemukan kebocoran gas lain dari jaringan pipa tersebut.