JAKARTA - Presiden Vladimir Putin direncanakan menandatangani dokumen resmi pada Hari Jumat yang menyatakan pencaplokan Rusia atas empat wilayah Ukraina, bergegas untuk mengunci klaim teritorial.
Langkah itu, salah satu langkah hukum yang Rusia katakan akan mengarah pada pencaplokan resmi 15 persen wilayah Ukraina, menegaskan Presiden Putin menggandakan perangnya melawan Ukraina, meskipun mengalami pembalikan militer besar-besaran bulan ini.
Pencaplokan itu, setelah apa yang dikatakan Kyiv dan negara-negara Barat sebagai referendum palsu yang dilakukan dengan todongan senjata di wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia, telah ditolak secara internasional sebagai perampasan ilegal atas tanah yang direbut dalam perang.
Washington dan Uni Eropa akan menjatuhkan sanksi tambahan pada Rusia atas rencana tersebut. Bahkan, beberapa sekutu tradisional Rusia yang dekat, seperti Serbia dan Kazakhstan, mengatakan mereka tidak akan mengakui pencaplokan tersebut.
Upacara penandatanganan akan diadakan di salah satu aula termegah Kremlin dengan tokoh-tokoh pro-Rusia yang dianggap Moskow sebagai pemimpin dari empat wilayah Ukraina, Kherson, Zaporizhzhia, Donetsk dan Luhansk. Rusia mengatakan referendum itu asli dan menunjukkan dukungan publik untuk langkah tersebut.
Setelah berhari-hari berspekulasi tentang bagaimana tepatnya Rusia akan menandai pencaplokan itu, juru bicara Putin Dmitry Peskov mengonfirmasi beberapa rincian upacara pada Hari Kamis.
Perjanjian "tentang aksesi wilayah baru ke dalam Federasi Rusia" akan ditandatangani "dengan keempat wilayah yang mengadakan referendum dan membuat permintaan yang sesuai ke pihak Rusia," kata Peskov, melansir Reuters 29 September.
Presiden Putin akan menyampaikan pidato utama tentang masalah ini, kata Peskov. Konser rock besar akan diadakan pada hari Jumat di Lapangan Merah Moskow, di mana sebuah tribun dengan layar video raksasa telah didirikan, dengan papan iklan bertuliskan "Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, Kherson - Rusia!"
BACA JUGA:
Peskov tidak mengatakan apakah Presiden Putin akan tampil di konser tersebut. Dahulu, Presiden Putin melakukannya di acara serupa pada tahun 2014, setelah Rusia menyatakan telah mencaplok wilayah Krimea Ukraina.
Diketahui, Presiden Putin secara terbuka mendukung rencana pencaplokan itu dalam pidatonya pekan lalu, di mana ia juga mengumumkan pemanggilan ratusan ribu tentara cadangan Rusia, serta mengancam akan menggunakan senjata nuklir untuk mempertahankan wilayah Rusia jika perlu.