Ada Antrean Panjang di Perbatasan Georgia untuk Menghindari Mobilisasi, Ossetia Utara Batasi Jumlah Mobil Masuk
Ilustrasi perbatasan Rusia - Georgia. (Wikimedia Commons/Kober)

Bagikan:

JAKARTA - Republik Ossetia Utara yang termasuk wilayah federal Rusia, pada hari Rabu memberlakukan pembatasan pada mobil yang datang dari bagian lain negara itu, karena eksodus pria usia militer menyebabkan antrean lebih dari 3.000 kendaraan di titik persimpangan Verkhny Lars di kawasan itu ke Georgia.

Gubernur Ossetia Utara Sergei Menyailo mengatakan, larangan itu diberlakukan setelah 20.000 orang melintasi perbatasan dalam dua hari, dengan lebih banyak lagi yang masih mengantre.

"Kami secara fisik tidak akan bisa menjamin ketertiban dan keamanan jika arus ini terus berkembang," katanya di Telegram, melansir Reuters 29 September.

Menyailo mengatakan larangan itu tidak akan berlaku untuk penduduk atau turis, atau untuk mobil yang masuk dari Georgia atau wilayah Ossetia Selatan yang memisahkan diri.

Puluhan ribu pria usia wajib militer telah meninggalkan Rusia, sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi militer pekan lalu untuk meningkatkan pasukannya di Ukraina.

Georgia, yang mengizinkan orang Rusia untuk tinggal tanpa visa selama setahun, telah menjadi salah satu tujuan paling populer.

Namun, tidak ada penerbangan langsung antara Rusia dan Georgia. Verkhny Lars, yang melintasi jalur pegunungan terpencil, adalah satu-satunya titik penyeberangan operasional di antara mereka.

Sebelumnya, pihak berwenang Ossetia Utara pada Hari Selasa mengumumkan pembentukan kantor wajib militer sementara di Verkhny Lars, yang akan mengeluarkan rancangan ketentuan untuk cadangan yang dilarang meninggalkan Rusia di bawah perintah mobilisasi.