Presiden Putin Terima Aslan Bzhania, Rusia Berencana Bangun Pangkalan Angkatan Laut di Abkhazia
Presiden Vladimir Putin menerima Presiden Aslan Bzhania. (Sumber: Grigoriy Sisoev/RIA Novosti via Kremlin)

Bagikan:

JAKARTA - Rusia menandatangani kesepakatan untuk membangun pangkalan angkatan laut di Laut Hitam yang termasuk wilayah Abkhazia, Georgia yang memisahkan diri, lapor surat kabar Izvestiya, yang memicu kritik dari Georgia lantaran menilainya itu pelanggaran berat terhadap kedaulatan.

Sehari setelah dia bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Abkhazia yang didukung Rusia Aslan Bzhania mengatakan pada Hari Kamis, sebuah perjanjian telah ditandatangani untuk pangkalan angkatan laut permanen di wilayah Ochamchira.

"Dalam waktu dekat akan ada pangkalan permanen Angkatan Laut Rusia di distrik Ochamchira," kata Presiden Bzhania kepada Izvestiya, dikutip dari Reuters 6 Oktober.

"Ini semua bertujuan untuk meningkatkan tingkat kemampuan pertahanan baik Rusia maupun Abkhazia, dan interaksi seperti ini akan terus berlanjut," ujarnya.

"Ada juga hal-hal yang tidak bisa aku bicarakan," lanjutnya.

Pada pertemuannya dengan Presiden Bzhania pada Hari Rabu, Presiden Putin tidak memberikan komentar mengenai pangkalan angkatan laut. Namun Presiden Bzhania mengatakan, dia ingin berpartisipasi dalam "proses integrasi yang diprakarsai oleh pihak Rusia"

Ketika ditanya tentang laporan tersebut, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov merujuk semua pertanyaan ke kementerian pertahanan Rusia. Sedangkan pihak berwenang Abkhazia tidak menanggapi permintaan komentar.

Rusia mengakui Abkhazia dan wilayah lain yang memisahkan diri, Ossetia Selatan, sebagai negara merdeka pada tahun 2008, setelah pasukan Rusia berhasil menggagalkan upaya Georgia untuk merebut kembali Ossetia Selatan dalam perang lima hari yang berakhir pada 12 Agustus 2008.

Sementara itu, negara-negara Barat menuduh Rusia secara efektif mencaplok Abkhazia dan Ossetia Selatan. Ketika pembicaraan mengenai pangkalan Rusia di Ochamchira muncul pada tahun 2009, aliansi militer NATO menyatakan keprihatinannya.

Terlepas dari tuduhan pencaplokan wilayah, tiga negara pesisir Laut Hitam diketahui merupakan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), yakni Turki, Bulgaria dan Rumania.

Sebagian besar negara di dunia mengakui Abkhazia sebagai bagian dari Georgia. Selain Rusia, hanya Venezuela, Nikaragua, Nauru dan Suriah yang mengakui kemerdekaan Abkhazia.

Menanggapi rencana tersebut, Kementerian Luar Negeri Georgia menyatakan keprihatinannya atas "dimasukkannya wilayah Abkhazia ke dalam proses integrasi yang diprakarsai oleh Rusia".

Tindakan tersebut "merupakan pelanggaran berat terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Georgia," katanya.

Berita tentang pangkalan Rusia di Ochamchira, tempat Uni Soviet memiliki pangkalan angkatan laut, dapat mengindikasikan Rusia sedang mencari alternatif selain Sevastopol sambil juga memperluas kehadiran militernya di pantai Laut Hitam menuju Turki.

Armada Laut Hitam Rusia, yang bermarkas di Sevastopol di semenanjung Krimea yang dianeksasi Moskow dari Ukraina pada tahun 2014, telah berulang kali menjadi sasaran pasukan Kyiv sejak invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.

The Wall Street Journal melaporkan, Rusia telah menarik sebagian besar Armada Laut Hitamnya dari pangkalan utamanya di Krimea yang dianeksasi, karena serangan Ukraina.