JAKARTA - Angkatan bersenjata Rusia telah menghancurkan dua sistem roket canggih HIMARS buatan AS dan gudang amunisi mereka di Ukraina timur, kata Kementerian Pertahanan Rusia, Rabu.
Kementerian mengatakan Rusia telah menghancurkan dua peluncur untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), yang dipasok Amerika Serikat dan sekutunya ke Kyiv, melansir Reuters 6 Juli.
Dikatakan juga, pasukan Rusia menghancurkan dua depot amunisi yang menyimpan roket untuk HIMARS di dekat garis depan, di sebuah desa selatan Kramatorsk di wilayah Donetsk Ukraina.
Diketahui, wilayah Donetsk sendiri saat ini menjadi fokus utama pasukan Rusia, usai sukses menaklukan Lugansk pekan lalu. Bersama-bersama, Lugansk dan Donetsk membentuk wilayah Donbas.
Kementerian Pertahanan Rusia merilis rekaman video yang dikatakan menunjukkan serangan itu. Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi serangan itu.
Diketahui, Ukraina menerima empat sistem HIMARS pada awal Juli, Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri mengatakan dalam sebuah laporan. Sementara, AS telah berjanji untuk mengirimkan delapan pada pertengahan Juli.
Pasokan senjata Barat sangat penting bagi upaya Ukraina untuk mendorong kembali puluhan ribu tentara Rusia yang dikirim Moskow ke tetangganya yang pro-Barat pada 24 Februari dalam apa yang disebutnya "operasi militer khusus."
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, Amerika Serikat gencar mengguyur bantuan militer untuk Ukraina. Terbaru, akhir bulan lalu mereka mengumumkan rencana pemberian bantuan militer untuk Ukraina, nilainya kali ini mencapai 450 juta dolar AS atau sekitar Rp6.690.375.000.000, termasuk di dalamnya tambah sistem roket jarak jauh.
Dalam sebuah pernyataan, Pentagon mengatakan paket itu termasuk empat tambahan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), 18 kapal patroli pesisir dan sungai dan ribuan butir amunisi.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, pemerintahan Presiden Joe Biden telah memberikan 6,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp90.691.750.000.000 bantuan keamanan ke Ukraina.