Usulkan Pansus Investigasi Tragedi Kanjuruhan, DPR Singgung Sistem Tiket Online dan CCTV di Stadion
Bangkai mobil polisi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang Jatim pada Sabtu 1 Oktober malam. (Antara-Zabur Karuru)

Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah anggota DPR lintas fraksi yang mengajukan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) investigasi Tragedi Kanjuruhan menyinggung sistem informasi pemesanan tiket dan kamera CCTV yang terpasang ketika laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu 1 Oktober malam.

Para anggota DPR itu membandingkan dengan tragedi sepak bola yang juga mematikan saat Peru menjadi tuan rumah meladeni Argentina pada 24 Mei 1964.

Laga kualifikasi Olimpiade Tokyo itu memakan korban 328 jiwa meninggal dunia. Namun, dalam pelaksanaannya pertandingan itu tidak menggunakan teknologi canggih yang dapat dimanfaatkan untuk pengusutan munculnya tragedi.

"Tapi ingat peristiwa itu terjadi pada 24 Mei 1964, di mana masih belum ada aplikasi tiket online yang memastikan jumlah penonton di stadion, belum ada teknologi canggih closed circuit television (CCTV) untuk memantau semua sudut stadion, hingga belum ada regulasi ketat FIFA,” kata anggota Komisi III Fraksi PKB Heru Widodo, saat jumpa pers di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin 3 Oktober.

Tangkap layar video viral ketika gas air mata ditembakan aparat ke dalam tribun penonton laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu 1 Oktober.

Heru menjelaskan, saat ini perkembangan teknologi dan modernnya regulasi digunakan agar sepak bola menjadi tontonan yang aman serta nyaman.

Tapi faktanya di Indonesia peristiwa mematikan bagi suporter sepak bola masih saja terus terjadi. Menurutnya, sejak 2005 hingga pertengahan 2022 ini saja setidaknya sudah ada 68 suporter bola yang meninggal dunia.

“Dengan adanya kejadian luar biasa seperti Tragedi Kanjuruhan ini maka anda bisa simpulkan sendiri betapa tertinggalnya pengelolaan sepak bola kita ini,” tuturnya.

Adapun menurut Heru, usul pembentukan Pansus Tragedi Kanjuruhan DPR telah didukung delapan fraksi hingga Senin 3 Oktober sore.

Anggota DPR yang menandatangani dukungan pembentukan Pansus ini di antarannya dari Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi Partai Golkar, Fraksi PKB, Fraksi Gerindra, Fraksi Demokrat, Fraksi PAN, Fraksi NasDem, dan Fraksi PKS.

Heru bilang, pihaknya akan membawa tanda tangan dukungan ini kepada pimpinan DPR untuk disahkan dalam Rapat Paripurna DPR. “Kami berharap secepatnya Pansus Kanjuruhan ini dibentuk sehingga bisa bekerja cepat di lapangan,” tandasnya.