Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah telah mengumumkan informasi terbaru terkait data korban jiwa dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Setidaknya, ada 125 orang tewas dalam kejadian naas usai laga pertandingan sepakbola antara Arema vs Persebaya itu. 

"Pemerintah sangat terpukul dengan peristiwa yang terjadi di Kanjuruhan, Malang, dalam pertandingan sepakbola yang telah menjatuhkan sampai saat ini diketahui korbannya tidak kurang 125 orang. Kalau tidak bertambah, karena ada yang di RS sebagainya," ujar Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD dalam konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube Polhukam RI, Senin, 3 Oktober. 

Mahfud mengungkapkan, atas peristiwa ini Indonesia mencatatkan diri sebagai negara ketiga yang memiliki catatan kelam persepakbolaan.

"Kalau tidak bertambah (Indonesia) menjadi negara terbesar ketiga di dunia yang persepakbolaannya memakan korban. Pertama Peru 328, lalu Ghana 126, dan ketiga Indonesia sekarang dengan jumlah 125 korban jiwa," imbuhnya.

Menurut data resmi pemerintah, total korban akibat tragedi itu mencapai 450 orang. Dari total tersebut, 125 orang meninggal dunia, 304 orang mengalami luka ringan, dan 21 orang menderita luka berat.  Pemerintah juga telah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mengusut dan menangani  

Arema FC Sempat Update 182 Tewas

Sebelumnya Arema FC sempat mengumumkan jumlah korban jiwa atas suporternya yang tewas usai menonton pertandingan di Stadion Kanjuruhan. 

Arema Indonesia menyebut korban jiwa akibat kerusuhan di stadion Kanjuruhan usai laga Arema vs Persebaya bertambah menjadi 182 orang hingga Minggu, 2 Oktober, sore.

Data terkumpul korban jiwa mencapai 182 orang,” tulis Arema Indonesia twitter resmi @AremaFC, dilihat Minggu, 2 Oktober. 

Kami masih terus membantu proses rekapitulasi dan verifikasi terutama korban tanpa identitas yang jumlahnya terus bertambah,” tulis Arema FC lagi.

Dalam update terbaru Dinkes Malang, disebutkan pula korban telah mencapai 182 orang.

Namun saat dikroscek update terbaru, informasi terkait data korban jiwa sudah tidak ditemukan dalam akun tersebut. 

Presiden Terima Laporan 129 Orang

Sementara itu, Presiden Jokowi mengatakan hingga Minggu siang sudah terdapat 129 orang meninggal dan 180 orang dirawat di RS.

“Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya 129 orang, saudara-saudara kita di tragedi sepakbola di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur,” kata Jokowi melalui Youtube Setpres, Minggu, 2 Oktober. 

Jokowi mengaku telah meminta Menteri Kesehatan dan Gubernur Jawa Timur untuk memonitor khusus layanan medis bagi korban yang sedang dirawat di rumah sakit agar segera mendapatkan pelayanan terbaik.

“Saya juga telah memerintahkan kepada Menpora, Kapolri, dan Ketua umum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepakbola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraanya,” katanya.

“Khusus kepada Kapolri, saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini,” kata Jokowi dengan suara meninggi.

Jokowi juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan.