Ricuh Suporter di Kanjuruhan Malang, 13 Kendaraan Polisi Dibakar dan Dirusak, Begini Kronologinya
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Polda Jawa Timur merilis kejadian kerusuhan suporter pascapelaksanaan pertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruan Malang.

Berdasarkan data yang diperoleh VOI, kejadian terjadi pukul 21.58 WIB setelah pertandingan selesai, pemain dan ofisial Persebaya Surabaya dari lapangan masuk ke dalam kamar ganti pemain. Kemudian dilempari oleh suporter Aremania dari atas tribun dengan botol air mineral.

Pukul 22.00 WIB, saat pemain dan ofisial pemain Arema FC dari lapangan berjalan masuk menuju kamar ganti pemain, suporter Aremania turun ke lapangan dan menyerang pemain dan ofisial Arema FC.

Kemudian oleh petugas keamanan dilindungi dan dibawa masuk ke kamar ganti pemain.

Selanjutnya, suporter aremania yang turun ke lapangan semakin banyak dan menyerang aparat keamanan.

Karena suporter semakin brutal, petugas keamanan mengambil tindakan dengan menembakkan gas air mata.

Suporter yang berada di tribun berlari membubarkan diri keluar stadion.

Pihak keamanan selanjutnya berjaga di lobi depan pintu VIP.

Sekitar pukul 22.30 WIB, saat rombongan pemain dan ofisial Persebaya Surabaya dengan menggunakan Rantis dan pengawalan akan bergerak meninggalkan Stadion Kanjuruhan, suporter aremania mengadang dengan meletakkan pagar besi pembatas sebelum pintu keluar Stadion Kanjuruhan.

Suporter juga melempari kendaraan rombongan dengan botol air mineral, batu, kayu.

Aremania juga merusak 2 unit Mobil Patwal Sat Lantas dan membakar 1 unit Truk Brimob, dan 2 unit mobil di pintu masuk depan Stadion Kanjuruhan.

Suporter Aremania yang mengadang tersebut dibubarkan oleh aparat keamanan dengan menembakkan gas air mata.

Rombongan tertahan karena jalan masih diadang oleh pagar besi pembatas jalur yang dilalui.

Akibat kejadian tersebut banyak suporter aremania dan aparat keamanan yang mengalami luka-luka.

Suporter aremania yang mengalami luka-luka dan sesak napas dirawat ruang Medis Stadion Kanjuruhan.

Karena korban terlalu banyak dan ruang medis tidak bisa menampung, korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit (RS) Kanjuruhan, RS Wava Husada, RS Hasta Husada menggunakan ambulans, truk Polres Malang, truk Yon Zipur 5 Kepanjen, truk Kodim.

Adapun daftar kendaraan dinas yang dirusak suporter Aremania yakni, mobil Patroli Lantas Polres Malang 3 unit (rusak berat), mobil Patwal Lantas Polrestabes Surabaya 1 unit (dibakar), mobil truk Brimob 1 Unit (dibakar), mobil pribadi anggota 2 unit (dibakar), mobil K9 Polres Malang Kota 2 unit (rusak berat), mobil Patroli Polsek Pakis 2 unit (rusak), mobil Patroli Polsek Singosari 1 unit (rusak) dan truk Dalmas Polres Malang 1 unit (rusak). Total kendaraan dirusak dan dibakar ada 13 Unit.

Sebelumnya diberitakan, Tim DVI Polri langsung bergerak cepat dari Polda Jawa Timur (Jatim) dan rumah sakit setempat untuk mempercepat proses identifikasi korban tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang.

"Untuk saat ini tim DVI Dokkes Polri segara ke Malang untuk back up Tim DVI Polda Jatim dan RS setempat guna percepatan identifikasi korban," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Jakarta, Minggu, 2 Oktober.

Adapun Tim DVI tersebut dipimpin langsung oleh Brigjen Nyoman.

Irjen Dedi menjelaskan, gerak cepat itu dilakukan oleh kepolisian untuk memberikan pertolongan medis kepada suporter yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.