Bagikan:

MALANG – Sebanyak 127 orang tewas dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kerusuhan terjadi saat pertandingan sepak bola Liga 1 Indonesia 2022-2023 antara Arema FC melawan Persebaya, Sabtu malam, 1 Oktober, sekitar pukul 23.45 WIB.

Berdasarkan informasi di terima, dari 127 orang tewas 2 diantaranya adalah personel kepolisian, yakni Brigadir Andik dari Polres Tulungagung - Polsek Sumbergempol, dan dari Briptu Fajar Polres Trenggalek.

Sejumlah fasilitas dilaporkan mengalami kerusakan dan beberapa kendaraan milik kepolisian hancur di rusak massa.

Daftar kendaraan dinas yang dirusak:

1. Mobil Patroli Lantas Polres Malang 3 Unit (rusak berat)

2. Mobil Patwal Lantas Polrestabes Surabaya 1 Unit (dibakar)

3. Mobil truck Brimob 1 Unit (dibakar)

4. Mobil pribadi anggota 2 Unit (dibakar)

5. Mobil K9 Polres Malang Kota 2 Unit (rusak berat)

6. Mobil Patroli Polsek Pakis : 2 Unit (rusak)

7. Mobil Patroli Polsek Singosari: 1 Unit (rusak)

8. Mobil Truck Dalmas Polres Malang 1 Unit (rusak)

Total kendaraan dirusak dan dibakar : 13 Unit

Sementara itu para korban dilarikan ke sejumlah rumah sakit untuk segera di tangani.

Daftar korban dalam kejadian kerusuhan di Stadion Kanjuruhan:

1. Rumah Sakit Hasta Husada Kepanjen : Pasien meninggal dunia 4 orang, pasien dalam perawatan 20 orang.

2. Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen: Pasien meninggal dunia 73 orang, dalam perawatan 19 orang.

3. Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen: Pasien meninggal dunia 34 orang, dalam perawatan 6 orang.

4. Rumah Sakit Kanjuruhan Kepanjen: Pasien meninggal dunia 3 orang, dalam perawatan 79 orang

5. RSI. Gondanglegi: Pasien meninggal dunia 6 orang, dalam perawatan 25 orang

6. Puskesmas Gondanglegi: Pasien dalam perawatan 6 orang

7. RS. Ben Mari Pakisaji: Pasien meninggal dunia 1 orang, pasien dalam perawatan 4 orang

8. RSU. Pindad Turen: Pasien dalam perawatan 3 orang

9. RS. Salsabila DS. Jatikerto Kec. Kromengan: Pasien meninggal dunia 4 orang, pasien dalam perawatan 4 orang.

10. RSBK Turen: Pasien dalam perawatan 1 orang

11. RS Saiful Anwar Kota Malang: Pasien meninggal dunia 2 orang Pasien dalam perawatan 13 orang

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur mengatakan, pertandingan di Stadion Kanjuruhan tersebut berjalan dengan lancar. Namun, setelah permainan berakhir, sejumlah pendukung Arema FC merasa kecewa dan beberapa di antara mereka turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.

Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain. Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.

Menurutnya, penembakan gas air mata tersebut dilakukan karena para pendukung tim berjuluk Singo Edan yang tidak puas dan turun ke lapangan itu telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," katanya.