JAKARTA - Dunia sepak bola Tanah Air berduka buntut kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, usai laga Arema Malang (Arema) melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu malam. Sejauh ini, berdasarkan keterangan resmi Polda Jatim, sebanyak 127 orang menjadi korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Ratusan korban lain masih dirawat di Rumah Sakit berbeda di Malang. Sebelum tragedi Kanjuruhan, ternyata ada tragedi sepak bola lain di dunia yang merenggut banyak nyawa. Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini beberapa tragedi sepak bola di dunia yang menelan banyak nyawa:
1. Bencana Stadion Nasional Peru pada 24 Mei 1964
Jauh sebelum tragedi Kanjuruhan Malang, pernah terjadi bencana dalam sepak bola yang merenggut nyawa hingga 318 orang meninggal dunia. Pun ada 500 orang lain luka-luka. Bisa dibilang kejadian ini adalah yang paling miris dalam sepak bola. Jumlah korbannya sampai saat ini terhitung paling banyak. Bencana bermula saat tuan rumah Peru menghadapi Argentina.
Saat itu adalah laga kualifikasi Olimpiade. Kerusuhan pecah setelah wasit menganulir dua gol yang dibuat timnas Peru.
2. Tragedi Arema Malang vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober 2022
Duka cita menyelimuti dunia sepak bola Indonesia, malam tadi lebih dari 100 orang tewas usai laga Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kepanjeng, Malang.
Hal ini terjadi akibat ribuan suporter yang tak terima tim sepakbola mereka kalah dari pesaingnya 3-2, kemudian gas air mata ditembakan untuk menghalau mereka yang ingin turun ke lapangan.
Akibat dari kerusuhan, sebanyak 127 orang tewas, 34 di antaranya meninggal dunia langsung di Stadion Kanjuruhan yang belum sempat dibawa ke rumah sakit. Kemudian, sisanya 94 orang tewas saat sudah menjalani perawatan rumah sakit.
Hingga kini, masih terdapat 180 orang dirawat di sejumlah rumah sakit di Kota Malang.
BACA JUGA:
3. Kerusuhan di Ghana pada 9 Mei 2001
Kerusuhan terjadi di Accra Sports, Stadium, Ghana, pada tahun 2001 silam. Saat laga Hearts of Oak dan Asante Kotoko.
Buntut polisi menembakkan gas air mata, sebanyak 7000 penonton berebut mencari jalan keluar. Gas air mata sampai ditembakkan buntut penonton tidak patuh. Mereka membuat keributan hingga menimbulkan kerusuhan. Dalam kejadian ini, tercatat ada sebanyak 126 orang meregang nyawa.
4. Tragedi Hillsborough pada 15 April 1989
Laga Liverpool melawan Nottingham Forrest pada semifinal Piala FA tahun 1988-1989 mungkin jadi sejarah buruk bagi sepak bola Inggris.
Suporter Liverpool terlalu banyak mendatangi stadion hingga tak bisa menampungnya. Kapasitas stadion tidak kuasa menampung banyaknya penonton. Buntut kejadian ini sebanyak 96 orang meregang nyawa. Pun ada 776 orang mengalami luka-luka.