JAKARTA - Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang memicu respon Ketua DPR RI Puan Maharani yang segera minta dilakukannya investigasi secara menyeluruh.
“Kenapa bisa terjadi tragedi yang memakan korban jiwa sebanyak itu di lapangan sepakbola? Bagaimana proses pelaksanaan oleh panitia penyelenggara? Bagaimana prosedur pengamanannya?," ujar Puan dalam keterangan yang diterima VOI, Minggu, 2 September.
“Semua harus diinvestigasi secara menyeluruh. Tidak boleh tidak! Ini soal nyawa orang yang hilang,” imbuhnya.
Puan menegaskan, pertandingan sepakbola di stadion seharusnya menjadi tempat hiburan yang menyenangkan bagi masyarakat umum. Termasuk para suporter dalam mengekspresikan dukungan kepada tim kesayangannya.
“Bukan malah menjadi tempat terjadinya tragedi yang menghilangkan seratusan lebih nyawa manusia,” jelas Puan.
“Nyawa manusia, nyawa kita, terlalu berharga hanya untuk sebuah pertandingan sepakbola yang berakhir dengan kerusuhan,” imbuhnya.
Begitu pun dengan PSSI, Puan meminta mereka berbenah diri serta mengevaluasi total pelaksanaan liga sepakbola nasional.
BACA JUGA:
“Kami meminta liga nasional dihentikan sementara untuk menghormati para korban, sambil menunggu hasil investigasi menyeruluh atas tragedi ini,” tegas Puan.
Tak luput, Puan juga mengucapkan belasungkawa atas tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang tersebut yang menelan 127 korban jiwa.
“Apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan tadi malam adalah peristiwa yang memilukan. Atas nama Ketua DPR RI, saya turut berdukacita sedalam-dalamnya kepada keluarga korban dari tragedi tersebut,” tutur Puan.
Diwartakan sebelumnya, dari total 127 orang itu, sebanyak 34 meninggal dunia langsung di Stadion Kanjuruhan yang belum sempat dibawa ke rumah sakit.
Kemudian, sisanya 94 orang tewas saat sudah menjalani perawatan rumah sakit. Hingga kini, masih terdapat 180 orang dirawat di sejumlah rumah sakit di Kota Malang.