PSSI Bentuk Tim Investigasi Usut Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang
Sekjen PSSI Yunus Nusi (tengah) saat menggelar konfrensi pers kepada wartawan di Kantor PSSI, Jakarta, Minggu, 2 Oktober. (Foto: Muhamad Jehan/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) membentuk tim investigasi untuk mengusut kerusuhan yang terjadi pascapertandingan Liga 1 Indonesia antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu, 1 Oktober.

"Ketum PSSI beserta pengurus Dirut Liga Indonesia Baru (LIB) beserta direksi, Komite disiplin (Komdis) beserta anggota saat ini dan sebentar lagi tiba di Malang untuk melakukan investigasi dan akan berkoordinasi dengan pihak keamanan, Panpel dan termasuk pihak club Arema Malang," kata Sekjen PSSI Yunus Nusi kepada wartawan, Minggu, 2 Oktober.

Dia menyampaikan duka cita mendalam atas insiden di Stadion Kanjuruhan, yang menewaskan sedikitnya ratusan suporter Aremania.

PSSI menyebut sangat menyesalkan atas kejadian itu. Pihaknya berharap tidak ada lagi hal-hal yang seperti ini di dunia sepak bola.

Pihaknya juga menunggu hasil investigasi nanti.

Dia mengatakan, Ketum PSSI akan mendampingi Menpora dan Kapolri di Malang pada hari ini.

"Insyaallah hasil sementara apa yang ditemukan dari pihak PSSI akan disampaikan langsung di Malang nanti. Akan dikomunikasikan oleh pihak media kami yang sudah berada di Malang," katanya.

Nantinya, kata dia, hasil investigasi PSSI dan pihak keamanan akan diungkap secepatnya.

"Tim Investigasi langsung dipimpin oleh Ketum PSSI. Ada tiga eksekutif yang juga ada disana beserta PT LIB dan Komite," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, kericuhan maut yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang usai tuan rumah Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya di pekan ke-11 liga 1 2022/2023, Sabtu, 1 Oktober, kemarin, menewaskan 127 orang di lapangan sepak bola.

Pengumuman tewasnya ratusan orang meninggal dunia itu disampaikan langsung oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta.

"Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri," ungkapnya dalam konferensi pers di Malang, Minggu, 2 Oktober.