Survei SMRC: Puan Maharani jadi Titik Lemah Pasangan Capres 2024
Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR Puan Maharani. (dok PDIP)

Bagikan:

JAKARTA - Lembaga survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei terbaru bertajuk “Kekuatan Calon Pasangan Capres Cawapres 2024”. 

Hasilnya, Ketua DPR yang juga Ketua DPP PDIP Puan Maharani dinilai tidak kompetitif untuk menjadi calon presiden 2024. Alternatifnya, Puan hanya bisa menjadi calon wakil presiden. 

"Tapi kalau dipasangkan sebagai calon wakil presiden dengan calon presiden paling kompetitif sekalipun, Puan cenderung memperlemah pasangannya," ujar pendiri SMRC, Saiful Mujani lewat keterangan persnya pada Kamis, 22 September.

Hasil tersebut didapat jika pemilihan presiden hanya diikuti tiga nama. Yakni, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Puan Maharani. Dalam survei tersebut, Prabowo mendapatkan 40,2 persen suara, Anies 27,5 persen, dan Puan 7,8 persen. 

"Ini menunjukkan, dilihat dari preferensi pemilih, Puan tidak kompetitif untuk menjadi presiden," kata Saiful. 

DOK SMRC/VOI

Lantas, bagaimana kalau Puan menjadi calon wakil berpasangan dengan Anies sebagai calon paling kompetitif setelah Ganjar dan Prabowo? 

Terkait hal itu, Saiful menyatakan bahwa pasangan capres-cawapres pada Pilpres 2024 maksimal ada empat dengan catatan PDIP memajukan calon sendiri tanpa berkoalisi dengan partai lain. Apabila PDIP melakukan koalisi, kata dia, maka kemungkinan maksimal tiga pasangan.

Menurut Saiful, sebagai calon wakil yang diharapkan memenangkan pilpres, Puan harus dipasangkan dengan calon presiden yang kompetitif, yakni Prabowo atau Anies. Jika Puan dipasangkan dengan Anies dalam simulasi empat pasangan, maka Anies-Puan kalah signifikan oleh Prabowo-Muhaimin Iskandar.

Rinciannya, pasangan Prabowo-Muhaimin mendapatkan 39,3 persen, Anies-Puan 25,6 persen, Andika Perkasa- Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 7,5 persen, dan Airlangga Hartarto-Zulkifli Hasan 3 persen.

“Walaupun belum 50 persen plus, tapi Prabowo-Muhaimin memiliki peluang yang lebih besar dibanding Anies yang berpasangan dengan Puan,” jelas Saiful.

Sementara jika tiga pasangan, Prabowo-Muhaimin mendapatkan dukungan 41,7 persen, Anies-Puan 26,5 persen, dan Airlangga-AHY 7,5 persen. 

"Dalam simulasi ini, gap antara Prabowo-Muhaimin dengan Anies-Puan makin jauh," demikian Saiful Mujani. 

Survei ini dilakukan secara tatap muka pada 5-13 Agustus 2022. Survei melibatkan 1.220 responden dari populasi seluruh warga negara Indonesia yang dipilih secara acak. 

Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).