Bagikan:

JAKARTA - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis jajak pendapat terbaru mengenai elite partai politik (parpol) yang diwacanakan akan diusung sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024.

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani menyatakan, terdapat sejumlah elite parpol yang berpotensi diusung partai atau koalisi dalam pemilu mendatang. Hal ini dipengaruhi oleh ambang batas pencalonan presiden sebanyak 20 persen kursi di parlemen.

SMRC melakukan simulasi tertutup 5 nama elite parpol yang dipilih responden untuk menjadi presiden dalam periode mendatang, yakni Prabowo Subianto, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Puan Maharani, Muhaimin Iskandar, dan Airlangga Hartarto.

Hasilnya, nama Prabowo mendapat dukungan terbanyak, yakni sebesar 39,4 persen. Sementara, Puan Maharani dan Airlangga berada pada urutan terakhir dengan keterpilihan di bawah 7 persen.

"Dalam simulasi 5 nama tokoh partai besar, suara Puan stagnan dari 5,7 persen pada Maret 2022 menjadi 6,9 persen pada Agustus 2022. Hal yang sama terjadi pada Airlangga, dari 5,3 persen pada Maret 2022 menjadi 3,3 persen pada Agustus 2022," kata Deni dalam tayangan YouTube SMRC TV, dikutip pada Senin, 22 Agustus.

Sementara itu, Deni menuturkan bahwa rendahnya elektabilitas Puan dan Airlangga jika maju sebagai capres 2024 disebabkan tingkat kedisukaan atau likeability yang rendah dan cenderung semakin rendah.

Dari 67 persen yang tahu Puan Maharani, hanya 44 persen yang mengaku suka. Angka ini mengalami penurunan dalam satu setengah tahun terakhir, dari 60 persen pada Maret 2021 menjadi 44 persen pada survei Agustus 2022.

Sementara, tingkat kedikenalan publik terhadap Airlangga hanya sebesar 38 persen. Kedikenalan ini sedikit mengalami peningkatan, dari 26 persen (Maret 2021) menjadi 38 persen (Agustus 2022). Dari yang tahu, hanya 61 persen yang suka.

“Dukungan pada Puan dan Airlangga sangat rendah dan tidak mengalami kemajuan. Peluang keduanya untuk menang dalam pemilihan presiden mendatang masih sangat kecil,” ungkap Deni.

Sebagai informasi, survei ini dilakukan dengan wawancara melalui tatap muka pada 5-13 Agustus 2022. Total sampel yang dikumpulkan tenaga pengumpul data terlatih mencapai 1.220 responden.

Sampel dipilih secara acak dari populasi WNI yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah saat survei dilakukan. Margin of error survei diperkirakan 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.