YOGYAKARTA - Suasana politik menjelang Pemilihan Umum 2024 di Indonesia semakin ramai setelah Partai Nasdem resmi mengusung Anies Baswedan untuk maju pilpres. Nama figur lain yang disoroti adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo setelah menyatakan dirinya siap menjadi capres. Prediksi berapa capres pun masih terus diperbicangkan publik.
Deni Irvani, Direktur Syaiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memprediksi akan ada tiga poros penilaian dalam pesta demokrasi 2024. Prediksi tersebut berdasarkan peta kekuatan politik nasional saat ini.
Deni menilai PDIP masih memegang dominasi suara sampai saat ini. Namun pada pilpres 2024 nanti, partai berlogo banteng tersebut tidak akan tampil sendiri. Ada tiga figur yang punya elektabilitas sangat kompetitif dan besar untuk bersaing dalam pemilu nanti.
Peta Kekuatan Politik Nasional Menjelang Pemilu 2024
Devi mengatakan ada tiga sosok yang memiliki elektabilitas tinggi, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo . Ketiganya memiliki tingkat keunggulan yang berbeda dari hasil survei berbagai lembaga survei.
Dinamika Kontestasi Pilpres 2024 dari Survei SMRC
Perhitungan kemungkinan kontestasi pilpres sudah dilakukan oleh SMRC sejak Mei 2021. SMRC menyatakan selalu ada dinamika dari ketiga sosok tersebut dalam kesimpulan survei. Potensi pasangan bisa Ganjar - Prabowo, atau Ganjar - Anies, atu Prabowo - Anies.
Pada Mei 2021, hasil survei menunjukkan peringkat teratas oleh Prabowo Subianto dengan nilai 34,1 persen. Sementara Ganjar Pranowo berada di posisi kedua dan Anies di urutan ketiga.
Namun pada Oktober, Prabowo menempati urutan kedua karena nilainya turun menjadi 27,5 persen. Urutan kesatu berhasil direbut oleh Ganjar Pranowo dengan angka 32,1 persen. Sementara Anies masih tetap di urutan ketiga.
Elektabilitas Tiga Nama Kuat Pilpres 2024
Berdasarkan survei yang dirilis oleh SMRC pada Minggu (23/10), dukungan tertinggi dipegang oleh Ganjar Pranowo dengan persentase 32,1 persen. Kemudian di urutan kedua diusul oleh Prabowo Subianto dengan nilai 27,5 persen. Sementara Anies Baswedan menempati posisi ketiga dengan angka 26 persen.
Ganjar lebih unggul dibanding dua nama lainnya tersebut. Namun perbandingannya cukup ketat atau tidak terpaut jauh. Hasil persentase Prabowo dengan Anies Baswedan pun hanya selisih tipis, yakni 1,5 persen suara.
Survei ini dilakukan pada periode 3 sampai 9 Oktober 2022 dengan narasumber Warga Negara Indonesia (WNI) berusia 17 tahun ke atas. Pemilihan narasumber dilakukan secara acak sebanyak 1220 responden. Dari jumlah tersebut, hanya 87 persen atau 1027 orang yang dapat dimintai wawancara secara valid.
Namun SMRC menyatakan kontestasi tiga figur tersebut dalam Pilpres 2024 masih belum dapat dijamin karena belum ada yang melampau 50 persen. Sejumlah 14,4 persen responden masih belum menentukan pilihannya dalam survei. SMRC menilai akan ada dua putara pada pemilu mendatang.
Peta Kontestasi Ketua Partai
SMRC juga membuat simulasi kontestasi Pilpres 2024 dari para pemimpin partai. Nama-nama tersebut, yaitu Prabowo Subianto Ketum Partai Gerindra, Airlangga Hartarto Ketum Partai Golkar, dan Puan Maharani Ketua DPP PDIP.
Dari ketiga nama tersebut, Prabowo Subianto menempati posisi teratas dengan nilai 54,9 persen. Di peringkat kedua yaitu Puan Maharani dengan angka 10,6 persen. Sementara Airlangga Hartarto berada di urutan ketiga dengan angka 8,8 persen.
Prabowo Subianto mendapatkan suara yang lebih unggul dibandingkan dengan dua nama lain. Dari hasil tersebut, SMRC menilai Pilpres bakal berlangsung satu putaran saja. Jika ketiga tokoh ini yang maju dalam perhelatan pemilu nanti, Prabowo besar memenangkan pertandingan.
Survei ini dilakukan dengan narasumber yang dipilih untuk mewakili populasi nasional Narasumber atau responden adalah WNI yang berusia 17 tahun ke atas. Dipilih 1220 responden secara acak dengan tingkat respon sebesar 84 persen atau 1027 orang.
Itulah peta kekuatan politik nasional dari hasil survei SMRC menjelang Pilpres 2024. Sampai saat ini baru ada satu partai yang mengumumkan capres yang diusung. Sementara partai lain seperti PDIP dan Golkar memilih tidak terburu-buru meresmikan capresnya.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.