Bagikan:

JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) menyambut baik ajakan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk membangun poros baru pada Pemilu Serentak 2024. Apalagi, koalisi partai Islam ini juga mengajak Partai Persatuan Pembangunan (PPP). PAN pun berharap bisa segera menjalin komunikasi untuk membahas ajakan PKB tersebut.

"Dalam waktu dekat, PAN berharap dapat melakukan komunikasi dan silaturahmi dengan PKB," ujar Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi kepada wartawan, Jumat, 17 Desember. 

Menurut Viva, pertemuan antarpartai politik untuk satu ajakan yang baik, tentu perlu segera ditindaklanjuti guna merumuskan langkah politik ke depan. Terlebih, tahapan pemilu akan dimulai pada 2022.

"Pertemuan untuk sambung rasa, sambung cita-cita, agar dapat merumuskan langkah-langkah strategis secara bersama-sama untuk membangun kolektivitas perjuangan," jelas Viva.

PAN, kata Viva, sangat senang jika wacana ini terealisasi. Tentunya, kata dia, akan menjadi kekuatan politik baru pada peta Pilpres 2024.

"Jika PAN dan PKB bersatu, tentu akan menjelma menjadi kekuatan politik signifikan karena PAN memiliki 44 kursi DPR dan PKB 58 kursi DPR. Jika ditambah dengan satu partai politik lagi, misalnya PPP, tentu telah melebih persyaratan presidential threshold 20 persen, sebagaimana diatur di Pasal 222 UU 7/2017," demikian Viva.

Untuk diketahui, apabila PKB yang memiliki 58 kursi ditambah PAN 44 kursi dan dijumlah dengan PPP yang memiliki 19 kursi di DPR RI, maka gabungan parpol ini dapat mengusung calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024.

Berdasarkan perhitungan 20 persen kursi DPR yang berjumlah 575 kursi, maka partai politik harus punya 115 kursi. Sementara, poros gabungan PKB, PAN dan PPP apabila terbentuk maka akan berjumlah 121 kursi di DPR RI.

Sebelumnya, ajakan poros PKB, PAN dan PPP itu tercetus dari Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid. Menurutnya, PKB akan bisa mengusung pasangan capres dan cawapres apabila bergabung dengan PAN dan PPP.

"Saya sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu, berkeinginan untuk PKB memimpin poros. Mestinya PPP juga ikut karena sama-sama hijau. Tinggal nambah satu lagi, berangkat itu sudah, misalnya PAN itu sudah cukup, berangkat kita. Bismillah," kata Jazilul.