Setelah Gerindra dan PKB Berkoalisi, Pengamat Prediksi Bakal Ada 4 Poros dengan Ambang Batas Capres 2024 Terpenuhi
Ketum Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketum PKB Cak Imin dalam Rapimnas Gerindra di SICC Sentul Bogor. (dok Tim Media Prabowo)

Bagikan:

JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin memprediksi akan ada empat poros koalisi partai dalam Pilpres 2024. Hal ini nampak setelah Gerindra membentuk koalisi dengan PKB jelang Pemilu 2024.

“Kemungkinan akan ada empat poros koalisi. Masing-masing poros memenuhi ambang batas pencalonan presiden,” kata Ujang saat dihubungi VOI, Senin, 15 Agustus.

Ujang menuturkan, empat poros tersebut adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, PAN, dan PPP. Selanjutnya koalisi Gerindra dengan PKB.

Kemudian, dua poros koalisi lainnya adalah sejumlah partai yang belum menunjukkan arah politiknya.

Maka, poros ketiga adalah NasDem, Demokrat, dan PKS. Ketiga partai ini kemungkinan akan membentuk satu koalisi baru karena mereka tidak ingin hanya mengekor dengan partai yang lebih dulu sudah membentuk koalisi.

“NasDem, PKS, dan Demokrat kelihatannya sudah punya capres dan cawapres sendiri. NasDem sudah punya nama capres, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Andika Perkasa,” ujar Ujang.

“Demokrat juga enggak mau gabung Gerindra-PKB karena mereka punya AHY yang kemungkinanan akan dicawapreskan. Mereka enggak mau, enggak dapat apa-apa, lantaran ingin punya daya tawar sendiri,” lanjutnya.

Lalu, sisa PDI Perjuangan (PDIP). Melihat kondisi ini, Ujang menangkap PDIP tak akan masuk ke dalam tiga koalisi tersebut. Meski Ketua Umum PDIP Megawati Sorkarnoputri nampak mesra dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam beberapa kesempatan, PDIP lebih baik maju seorang diri dalam mengusung calon presiden.

Lebih lanjut, Menurut Ujang, sebagai partai pemenang pemilu, PDIP tidak begitu merasa kehilangan jika Gerindra membuat poros sendiri. Lagipula, jumlah kursi PDIP pada Pemilu 2019 memenuhi ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen.

“Kalau pola koalisinya seperti ini kelihatannya PDIP akan maju sendiri. PDIP juga sepertinya tidak merasa kehilangan karena punya sikap sendiri,” ungkap Ujang.