Bagikan:

JAKARTA - Partai Demokrat merespons ajakan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membentuk koalisi baru untuk Pilpres 2024. Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengaku siap saja berkoalisi dengan partai yang diketuai Muhaimin Iskandar alias Cak Imin itu.

Hanya saja, kata Kamhar, Demokrat akan bersikap realistis dan rasional dalam menjalin hubungan koalisi. Pihaknya tidak akan memaksakan diri agar Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diusung menjadi calon presiden.

"Kita akan rasional dan realistis," ujar Kamhar kepada wartawan, Jumat, 27 Mei.

Demikian juga mencalonkan Cak Imin sebagai capres, menurut Kamhar, Demokrat pasti akan menghitung secara matang. Sebab kata dia, koalisi tentu menginginkan kemenangan sebagai tujuan.

"Koalisi yang dikehendaki dibangun di atas kesepahaman dan tentunya prospek kemenangan," kata Kamhar.

"Ini mesti dikalkulasi dengan cermat dan matang, karena yang kita kehendaki tak hanya memenuhi syarat sebagai tiket," sambungnya.

Kamhar menegaskan, dalam menjajaki koalisi Demokrat harus lebih dulu memastikan bahwa ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden atau Presidential Threshold 20 persen terpenuhi.

"Baru kemudian menyepakati paslon," ucapnya.

Meski demikian, kata Kamhar, Demokrat masih terus berusaha membangun komunikasi politik dengan partai-partai lainnya. Meskipun yang menjadi prioritas saat ini adalah menyiapkan mesin politik partai agar sukses pada Pemilu 2024 nanti.

"Nah soal Pilpres 2024, sikap politik Partai Demokrat baru akan mengerucut dipenghujung 2022 atau awal 2023 nanti," kata Kamhar.

Sebelumnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mewacanakan pembentukan koalisi baru terkait Pilpres 2024 dengan menggandeng Partai Nasional Demokrat (NasDem).

"Sangat mungkin (bentuk Koalisi baru, red) karena PKB partai tengah. Artinya masih ada partai tengah lain, misalkan NasDem, setuju jalan, jadi," ujar Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 25 Mei.

Selain NasDem, PKB juga membuka kemungkinan untuk berkoalisi dengan Partai Demokrat. Asalkan, PKB yang memimpin poros koalisi dengan Ketua Umum Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon presiden.

"Atau juga katakanlah Demokrat, jadi PKB ingin memimpin poros itu," kata Jazilul.

Menurutnya, elektoral Cak Imin berada di papan teratas bursa capres level ketua umum partai. Sehingga PKB percaya diri untuk menjadi pemimpin poros koalisi di Pilpres 2024.

"Kalau PKB sudah jelas capresnya, sudah ada Pak Muhaimin, jadi enggak usah repot-repot diukur dari situ. Misalkan Demokrat, Mas AHY dengan Pak Muhaimin, atau sebaliknya," jelas Jazilul.