Bagikan:

JAKARTA - Partai Gerindra dan PKB resmi berkolisi dalam Pemilu 2024. Bagaimana dampak hubungan antara Gerindra dan PDI Perjuangan (PDIP) ke depan?

Usai Pilpres 2019, Gerindra dan PDIP kembali menunjukkan kemesraannya. Beberapa pertemuan antara Ketua Umum Gerindra dan Ketua Umum PDIP Prabowo Subianto bikin publik mengira keduanya akan berkoalisi di pemilu selanjutnya.

Namun, dengan pembentukan koalisi Gerindra dan PKB, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin memandang pintu koalisi Gerindra dan PDIP untuk mengusung calon presiden dan wakil presiden bakal pupus, layaknya Pemilu 2019 lalu.

“Kalau koalisinya Gerindra dan PKB hingga menjelang pendaftaran calon presiden nanti, ya tertutup dengan PDIP. PDIP juga sepertinya tidak merasa kehilangan karena punya sikap sendiri,” kata Ujang saat dihubungi VOI, Senin, 15 Agustus.

Dinamika hubungan politik seperti ini, ungkap Ujang, merupakan hal yang bisa. Hubungan politik seperti itu wajar karena tiap partai punya kepentingan masing-masing.

Lebih lanjut, Menurut Ujang, sebagai partai pemenang pemilu, PDIP tidak begitu merasa kehilangan jika Gerindra membuat poros sendiri. Lagipula, jumlah kursi PDIP pada Pemilu 2019 memenuhi ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen.

“Kalau pola koalisinya seperti ini kelihatannya PDIP akan maju sendiri. Kemudian, Gerindra dengan PKB. Lalu, Golkar, PAN, dan PPP dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Selanjutnya, NasDem, PKS, dan Demokrat akan membentuk satu koalisi sendiri,” ujarnya.

Sebagai informasi, Ketua Umum Partai Gerindra dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar resmi menandatangani piagam kerja sama koalisi untuk Pilpres 2024 di SICC Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 13 Agustus.

Penandatanganan piagam koalisi tersebut disaksikan ribuan kader Partai Gerindra dan PKB dari perwakilan daerah di seluruh Indonesia.

Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Waketum PKB Jazilul Fawaid membacakan isi kesepakatan tersebut.

"Satu, dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional yang berkelanjutan dan berkesinambungan partai Gerindra dan PKB bekerjasama dalam pemilu serentak 2024," ujar Dasco.

"Dua, kerja sama Partai Gerindra dan PKB didasarkan pada visi bersama agar terjadi percepatan pembangunan Indonesia secara berdaulat, adil, makmur, sejahtera, dan aktif mendorong percepatan perdamaian dunia," sambung Jazilul.

"Tiga, kerja sama Partai Gerindra dan PKB dilatarbelakangi keinginan untuk menyatukan dua kekuatan besar di Indonesia yakni nasionalis dan religius untuk menghindari polarisasi dan dapat membuka koalisi dengan partai politik lain atas persetujuan kedua belah pihak," timpal Dasco.

"Empat, calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung oleh kerja sama partai politik, Partai Gerindra dan PKB, akan ditentukan bersama-sama oleh Ketua Dewan Pembina atau Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum PKB Haji Abdul Muhaimin Iskandar," kata Jazilul

"Lima, kesepakatan kerja sama Partai Gerindra dan PKB ditindaklanjuti dengan kerja politik bersama untuk memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang disepakati," imbuh Dasco.