Bagikan:

JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyambut positif ajakan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk membentuk poros baru bersama Partai Amanat Nasional (PAN).

"Kami positif siapapun yang mengajak apalagi sesama rumpun koalisi parpol islam, itu lebih bagus karena soliditasnya bisa tercapai," ujar Ketua DPP PPP Achmad Baidowi, Jumat, 17 Desember.

Namun, lanjut Baidowi, harus diketahui pula sejarah politiknya. Sebab selama ini pakem koalisi adalah nasionalis-religius, atau nasionalis-islam, atau islam nasionalis.

"Ini kan yang memberangkatkan. Kalau figur kan bisa dicari, bisa jadi figurnya mewakili nasionalis-religius atau religius-nasionalis," jelasnya.

Meski begitu, menurutnya, terpenting adalah gabungan parpol bisa cukup memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden atau presidential Threshold 20 persen.

"Yang penting adalah gimana poros islam ini bisa memperoleh 20 persen kursi atau 25 persen suara dalam pemilu nanti, syarat usung capres," kata Awiek, sapaannya.

Hanya saja, Awiek menilai, PKS juga perlu diajak bergabung untuk memenuhi syarat pengusungan capres-cawapres. Supaya poros Islam ini betul-betul bisa terealisasi.

"Lihat di pemilu 2019 kemarin, cukup atau tidak PPP, PKS, PKB, kalau gak cukup maka tambah PAN. Kalau gabung PAN bagus juga. Kalau PAN digabung PPP saja itu 10 persen. Kalau tiga partai gak cukup tapi empat partai bisa penuhi. Dahsyat juga kalau jadi," tegasnya.

Soal figur, Awiek menyatakan, PPP dan koalisi tinggal mencari sosoknya apabila poros baru atau poros Islam ini terbentuk. Sebab jika terpaku pada figur lebih dulu, maka koalisi justru sulit terbentuk.

"Figur nanti dilihat, siapa yang memungkinkan memenangkan kontestasi. Kalau dari awal terjebak pada figur, nanti repot. Soalnya PKB ada Cak Imin, silahkan. PPP ada Pak Suharso silahkan, tinggal dilihat saja atau partai lain punya siapa ya kita liat kemungkinan menangnya seperti apa. Kan harus bisa dihitung," demikian Achmad Baidowi.

Untuk diketahui, jika PKB memiliki 58 kursi ditambah PAN 44 kursi dan dijumlah dengan PPP yang memiliki 19 kursi di DPR RI, maka gabungan parpol ini dapat mengusung calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024.

Berdasarkan perhitungan 20 persen kursi DPR yang berjumlah 575 kursi, maka partai politik harus punya 115 kursi. Sementara, poros gabungan PKB, PAN dan PPP apabila terbentuk maka akan berjumlah 121 kursi di DPR RI.

Sebelumnya, ajakan poros PKB, PAN dan PPP itu tercetus dari Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid. Menurutnya, PKB akan bisa mengusung pasangan capres dan cawapres apabila bergabung dengan PAN dan PPP.

"Saya sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu, berkeinginan untuk PKB memimpin poros. Mestinya PPP juga ikut karena sama-sama hijau. Tinggal nambah satu lagi, berangkat itu sudah, misalnya PAN itu sudah cukup, berangkat kita. Bismillah," kata Jazilul.