JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan komunikasi dengan partai politik untuk membentuk koalisi. Pasalnya, pembentukan koalisi tergantung siapa figur yang akan diusung.
Termasuk wacana pembentukan koalisi Islam atau poros Islam untuk Pilpres 2024 yang masih perlu dimatangkan.
"Itu masih tahap komunikasi awal, masih perlu pematangan. Tidak mudah membentuk koalisi dan figurnya," ujar Jazilul kepada VOI, Rabu, 2 Februari.
Wakil Ketua MPR itu mengakui, koalisi Islam sulit dibentuk lantaran Indonesia penuh keragaman agama dan suku. Tapi yang pasti, kata Gus Jazil, PKB ingin tetap memimpin koalisi yang terbentuk.
"Koalisi Islam pasti lebih sulit terbentuk, sebab warga Indonesia sulit menerima politik identitas berdasar satu agama atau suku tertentu. Yang jelas PKB tetap berusaha untuk memimpin koalisi," katanya.
BACA JUGA:
Diketahui, Pembentukan koalisi partai-partai Islam atau poros Islam untuk Pilpres 2024 sebelumnya dihembuskan oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
PKB juga mengajak Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20 persen.
Hanya saja masing-masing partai belum menemui titik kesepakatan untuk mencalonkan satu calon yang sama di Pilpres 2024. PKB tetap kekeuh Ketua Umumnya Muhaimin Iskandar maju, sementara PPP dan PAN inginkan calon lain. Kekinian PPP tengah melirik Anies dan PAN sedang dekati Ridwan Kamil.