Survei Populi Center: Prabowo Jadi Menteri Paling Banyak Dipilih jika Nyapres
Prabowo Subianto/Foto: Antara

Bagikan:

JAKARTA - Lembaga survei Populi Center merilis jajak pendapat mengenai tokoh politik yang paling banyak dipilih sebagai calon presiden Pemilu 2024.

Peneliti Populi Center Rafif Pamenang Imawan menuturkan terdapat empat menteri Kabinet Indonesia Maju yang berpotensi untuk maju sebagai calon presiden, yakni Prabowo Subainto, Sandiaga Salahuddin Uno, Erick Thohir, dan Airlangga Harharto.

Jika empat menteri tersebut mencalonkan diri sebagai capres Pemilu 2024, responden paling banyak memilih nama Prabowo dengan perolehan 3,71 persen.

"Dari empat menteri yang berpeluang menjadi calon presiden pada tahun 2024, Prabowo unggul dengan 37,1 persen, disusul oleh Sandiaga 23 persen, Erick Thohir 8 persen, dan Airlangga Hartarto 2,3 persen," kata Rafif dalam pemaparan survei, dikutip pada Senin, 25 April.

Sementara itu, sebanyak 22,4 persen responden belum memutuskan pilihannya dan 7,2 persen menolak untuk menjawab.

Responden kembali mendapat pertanyaan tokoh politik dari berbagai kalangan yang akan dipilih sebagai capres dengan simulasi 10 nama. Hasilnya, nama Prabowo dan Ganjar Pranowo mendapat elektabilitas yang tertinggi, yakni sama-sama 24 persen.

Tokoh berikutnya yang paling banyak diharapkan untuk nyapres adalah Anies Baswedan dengan elektabilitas 12,1 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 6,3 persen, Ridwan Kamil 5 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 4 persen, Puan Maharani 2,4 persen, Andika Perkasa 1,4 persen, Erick Thohir 1,3 persen, dan Airlangga Hartarto 0,9 persen.

"Sebesar 15,3 persen belum memutuskan, dan sebesar 3,3 persen menolak menjawab," tutur dia.

Diketahui, survei ini dilakukan dengan wawancara melalui tatap muka pada periode 21 hingga 29 Maret 2022. Total sampel yang dikumpulkan tenaga pengumpul data terlatih mencapai 1.200 responden.

Sampel dipilih secara acak dari populasi WNI yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah saat survei dilakukan. Margin of error survei diperkirakan +/- 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.