Sukses Pukul Mundur Pasukan Rusia, Presiden Zelensky Serukan Barat Percepat Pengiriman Senjata
Presiden Zelensky. (Sumber: President.gov.ua)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan kepada Barat untuk mempercepat pengiriman sistem senjata, ketika pasukan Ukraina bergerak untuk mengkonsolidasikan kendali atas petak besar wilayah timur laut yang direbut kembali dari Rusia.

Sejak Moskow meninggalkan benteng utamanya di timur laut Ukraina pada Hari Sabtu, menandai kekalahan terburuknya sejak hari-hari awal perang, pasukan Ukraina telah merebut kembali lusinan kota dalam perubahan momentum medan pertempuran yang menakjubkan.

Seorang pejabat senior militer AS mengatakan, Rusia sebagian besar telah menyerahkan wilayah dekat Kharkiv di timur laut, menarik banyak pasukannya kembali melewati perbatasan.

Washington dan sekutunya telah memberi Ukraina miliaran dolar senjata, yang menurut Kyiv telah membantu membatasi keuntungan Rusia.

Dalam pidato video Senin malam, Presiden Zelensky mengatakan Ukraina dan Barat harus "memperkuat kerja sama untuk mengalahkan teror Rusia", melansir Reuters 13 September.

Presiden Zelensky mengatakan Ukraina telah merebut kembali sekitar 6.000 km persegi (2.400 mil persegi) wilayah, sepotong luas tanah Ukraina secara keseluruhan sekitar 600.000 km persegi. Tanah yang direbut kembali kira-kira setara dengan area gabungan Tepi Barat dan Gaza.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pasukan Ukraina telah membuat "kemajuan signifikan" dengan dukungan Barat.

"Apa yang telah mereka lakukan direncanakan dengan sangat metodis. Tentu saja itu diuntungkan dengan dukungan signifikan dari Amerika Serikat dan banyak negara lain, dalam hal memastikan Ukraina memiliki peralatan yang dibutuhkan untuk menuntut serangan balasan ini," papar Blinken selama konferensi pers di Mexico City.

Blinken mengatakan konflik Ukraina kemungkinan akan berlanjut untuk beberapa waktu, karena Rusia masih memiliki kekuatan dan senjata yang sangat signifikan di Ukraina, yang masih digunakan 'tanpa pandang bulu' terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil.

"Rusia melakukan agresi ini. Saya pikir mengingat harga yang harus dibayarnya, ia dapat dan harus menghentikannya," tandasnya.

Diketahui, Washington mengumumkan program senjata terbarunya untuk Ukraina pekan lalu, termasuk amunisi untuk sistem anti-roket HIMARS. Sebelumnya, mereka telah mengirim sistem rudal permukaan-ke-udara NASAMS ke Ukraina, yang mampu menembak jatuh pesawat.