Pasukan Ukraina Terus Pukul Mundur Tentara Rusia, Dibalas Moskow dengan Penembakan ke Infrastruktur Sipil
Dampak serangan Rusia di wilayah Ukraina. (Wikimedia Commons/State Emergency Service of Ukraine)

Bagikan:

JAKARTA - Pasukan Ukraina terus memukul mundur pasukan Rusia dan memaksa mereka melarikan diri dari wilayah yang direbut, dengan warga antusias kembali ke desa-desa yang sempat menjadi garis depan pertempuran, saat peluru Moskow menghujani Kharkiv.

Staf umum Ukraina mengatakan, tentaranya telah merebut kembali lebih dari 20 kota dan desa hanya dalam satu hari terakhir, mengutip Reuters 13 September.

Kyiv, yang pasukannya mencapai sungai ketika mereka merebut kota pusat kereta api Kupiansk pada Hari Sabtu, menyatakan bahwa Rusia semakin mundur.

Menurut staf umum, pasukan Rusia telah meninggalkan Svatove di provinsi Luhansk, sebuah kota sekitar 20 km (12 mil) timur Oskil. Reuters tidak dapat mengonfirmasi situasi di sana.

Terpisah, Seorang pejabat senior militer AS mengatakan banyak pasukan Rusia yang mundur telah keluar dari Ukraina.

Adapun Kementerian pertahanan Inggris mengatakan Rusia mungkin telah memerintahkan penarikan dari semua wilayah Kharkiv di sebelah barat Sungai Oskil. Itu berarti meninggalkan satu-satunya jalur kereta api yang telah menopang operasi Rusia di timur laut.

Inggris mengatakan Moskow juga sedang berjuang untuk membawa cadangan ke selatan, di mana Ukraina berusaha untuk mengisolasi ribuan tentara Rusia di tepi barat Sungai Dnipro, memaksa sebagian besar pasukan Rusia untuk fokus pada "tindakan defensif darurat."

dampak serangsn rusia
Dampak serangan Rusia di wilayah Ukraina. (Wikimedia Commons/National Police of Ukraine)

Seorang juru bicara komando selatan Ukraina mengatakan pasukannya telah merebut kembali 500 km persegi wilayah di selatan. Situasi di sana tidak dapat dikonfirmasi secara independen.

Sementara itu, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pasukan Ukraina telah merebut kembali 6.000 kilometer persegi (2.400 mil persegi) tanah yang dikuasai Rusia sejak awal bulan, dua kali lipat dari angka yang diberikan sehari sebelumnya.

Di selatan, pasukan Ukraina menangkis upaya serangan Rusia di dua daerah penting di wilayah Donetsk, kota Bakhmut dan Maiorsk, dekat kota penghasil batu bara Horlivka, kata staf umum dalam pembaruan malam.

"Orang-orang menangis, orang-orang gembira, tentu saja. Bagaimana mungkin mereka tidak gembira!" kata pensiunan guru bahasa Inggris Zoya (76), di desa Zolochiv yang sekarang sepi, utara Kharkiv dan 18 km (10 mil) dari perbatasan Rusia, sambil menangis ketika dia menggambarkan bulan-bulan yang dia habiskan untuk berlindung di ruang bawah tanah.

Adapun Nastya (28), telah melarikan diri dari desa pada Bulan April tetapi kembali minggu lalu setelah berita tentang kemajuan Ukraina.

"Saya pikir semua orang dalam (suasana hati) yang baik. Semuanya sudah berakhir sekarang. Setidaknya kami berharap semuanya sudah berakhir," katanya, sambil mengantre belanjaan dengan dua anak kecil.

Vitaly Ganchev, kepala administrasi pendudukan Moskow yang diangkat Rusia di wilayah yang tersisa dari wilayah yang dikuasai Rusia di wilayah Kharkiv, mengakui bahwa pasukan Ukraina telah menerobos ke perbatasan.

Wilayah yang Zelensky katakan telah direbut kembali adalah bagian dari keseluruhan daratan Ukraina sekitar 600.000 km persegi. Ini kira-kira setara dengan area gabungan Tepi Barat dan Gaza.

Rusia telah menguasai sekitar seperlima Ukraina sejak pasukannya menyerbu pada 24 Februari.

dampak serangan rusia
Dampak serangan Rusia di wilayah Ukraina. (Wikimedia Commons/State Emergency Service of Ukraine)

Terpisah, Presiden Vladimir Putin dan para pejabat seniornya bungkam dalam menghadapi kekalahan terburuk pasukan Rusia sejak minggu-minggu awal perang, ketika mereka diusir dari pinggiran Kyiv.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengesampingkan pertanyaan wartawan tentang apakah Putin masih memiliki kepercayaan pada kepemimpinan militer.

"Operasi militer khusus terus berlanjut. Dan itu akan berlanjut sampai tujuan yang semula ditetapkan tercapai," sebut Peskov.

Setelah berhari-hari menghindari topik tersebut, Kementerian Pertahanan Rusia mengakui pada Hari Sabtu, mereka telah meninggalkan benteng utamanya di timur laut, Izium dan Balakliia, menyebutnya sebagai 'pengelompokan kembali' yang telah direncanakan sebelumnya.

Ketika ribuan tentara Rusia mundur, meninggalkan amunisi dan peralatan, Rusia menembakkan rudal ke pembangkit listrik pada Hari Minggu, menyebabkan pemadaman listrik di Kharkiv dan wilayah Poltava dan Sumy yang berdekatan.

Ukraina mengecam serangan itu sebagai pembalasan terhadap sasaran sipil atas kemunduran militer Rusia.

Pada Hari Senin, serangan Rusia kembali mengganggu pasokan listrik dan air di Kharkiv sendiri, menewaskan sedikitnya satu orang, kata wali kotanya.

Sepanjang hari, penembakan di daerah pemukiman dan infrastruktur memicu kebakaran di kota itu, kata layanan darurat regional di Facebook.

"Akibat penembakan itu, lima kebakaran terjadi. Bangunan administrasi dan lokasi konstruksi terbakar seperti halnya sejumlah kendaraan," kata mereka, seraya menambahkan, kebakaran terbesar terjadi di gedung apartemen, dengan sekitar 100 petugas pemadam kebakaran berada di lokasi.

Moskow, yang menyangkal menargetkan warga sipil, tidak berkomentar mengenai hal ini.