Sebut Pasukan Rusia akan Lanjutkan Operasi Militer di Ukraina, Kremlin: Semua Dilaporkan Kepada Panglima Tertinggi
Juru bicara Kremlin Dimitry Peskov. (Wikimedia Commons/Kremlin.ru/Пресс-служба Президента России)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin menerima laporan tentang segala sesuatu yang terjadi selama operasi militer khusus, termasuk tentang pengelompokan kembali pasukan Rusia, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan, Senin.

"Tentu saja, semua yang terjadi, apa pun yang dilakukan militer selama operasi khusus dilaporkan kepada panglima tertinggi," ujarnya, melansir TASS 12 September.

Lebih jauh juru bicara itu meyakinkan, "presiden terus-menerus, bahkan bisa dikatakan komunikasi sepanjang waktu dengan menteri pertahanan dan semua komandan militer."

"Tentu saja, tidak mungkin sebaliknya selama operasi militer khusus," tambahnya.

Ketika ditanya apakah kepemimpinan militer negara itu masih mendapat kepercayaan dari kepala negara, Peskov menekankan, "operasi militer khusus berlanjut dan akan berlanjut sampai semua tujuan yang awalnya ditetapkan tercapai."

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada 10 September, militer negara itu yang ditempatkan di daerah Balakleya dan Izyum, telah dikumpulkan kembali untuk meningkatkan upaya ke arah Donetsk.

Juru bicara Kremlin tidak mengomentari publikasi yang menyebutkan komandan Distrik Militer Barat diduga telah dipecat.

"Ini harus dirujuk ke Kementerian Pertahanan," sebutnya Peskov.

Pertanyaan ini tidak lepas serangan balasan kilat yang dilakukan oleh pasukan Ukraina di timur laut negara itu.

Diberitakan sebelumnya, pasukan Ukraina terus mendorong ke utara di wilayah Kharkiv, serta maju ke selatan dan timur, kata panglima militer Ukraina pada Hari Minggu, sehari setelah mereka membuat tentara Rusia meninggalkan benteng utamanya di daerah tersebut.

Presiden Volodymyr Zelensky memuji kemajuan Ukraina di timur laut Provinsi Kharkiv sebagai terobosan potensial dalam perang enam bulan, mengatakan musim dingin ini bisa lebih cepat merebut banyak wilayah, jika Kyiv bisa mendapatkan senjata yang lebih kuat.