JAKARTA - Adu program diselipi sindiran antar pasangan calon mewarnai debat Pilkada Makassar yang kedua. Debat empat pasangan calon Pilkada Makassar ini ditutup dengan janji, pantun, meski ada juga yang tetap menyelipkan sindiran terhadap pesaingnya.
Pasangan calon nomor urut 1 Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi menegaskan program bagi warga Kota Makassar sesuai akronim ADAMA.
“Bapak Ibu Saudaraku warga Kota Makassar, Pak Danny dan saya mengucapkan terima kasih atas kebersamaan ta dan dukungan ta. Sesuai tema kita malam hari ini insyaallah kami akan mengelola Kota Makassar dengan prinsip ADAMA,” kata calon wakil wali kota Makassar Fatmawati menutup debat Pilkada Makassar yang disiarkan Youtube KPU Makassar, Selasa, 24 November.
A adalah amanah dan anti korupsi untuk reformasi birokrasi. D untuk dekat dan dapat diandalkan untuk pelayanan publik. Kemudian A yakni aman dan nyaman untuk tata kota, serta MA artinya mandiri dan mapan untuk ekonominya.
"Danny-Fatma menyampaikan bukti dan menawarkan program bukan janji karena satu bukti jauh lebih baik dari seribu janji,” ujar Fatmawati Rusdi.
Calon wali kota Danny Pomanto menambahkan pernyataan Fatmawati. Visi misi yang dibuat ADAMA adalah bagian dari Undang-Undang.
“Tidak ada visi misi adalah omong kosong,” katanya.
Sementara pasangan calon nomor urut 2 Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando (Appi-Rahman) menegaskan janji menciptakan ketenangan, kenyamanan serta kepastian jenjang karir birokrat Makassar.
“Insyaallah tidak ada lagi SK pelantikan yang dibatalkan oleh instansi yang berwenang karena tidak prosedural dan dilakukan semena-mena sehingga terjadi seperti apa yang saya alami dikembalikan jabatan bersama dengan 1.228 pejabat lain. Kami akan menjadi pelayan yang setulus hati, humanis dan tidak berbelit-belit untuk melayani masyarakat Makassar,” ujar calon wakil wali kota Makassar Abdul Rahman Bando.
Sedangkan calon wali kota Appi menyebut janji akan menjadi pohon teduh yang menaungi seluruh kepentingan warga Kota Makassar tanpa terkecuali.
“Menjadikan Makassar kembali bangkit menjadi daerah yang diperhitungkan di Indonesia bahkan di dunia,” tegas Appi.
BACA JUGA:
Giliran pasangan calon nomor urut 3, Syamsu Rizal (Deng Ical)-Fadli Ananda (DILAN) yang kembali kompak. Saling membagi peran menyampaikan pernyataan penutup, DILAN menjanjikan kemajuan Kota Makassar.
“Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling banyak memberikan manfaat. Semua orang di Makassar punya potensi untuk memajukan Makassar, mulai dari Arung Teko, Sudiang ke Sumanna di Barombong, Romang Tangaya di Manggala sampai di Langkai, Sangkarrang, bisa berpotensi berpartisipasi. Kita semua akan menjadi saksi,” kata Deng Ical.
Keduanya dengan kompak juga menjelaskan akronim dari DILAN yakni D, Deng Ical-dokter Fadli akan selalu kompak dalam pemerintahan. I untuk insyaallah Makassar Kota Sombere akan jadi kenyataan.
L yakni langsung bekerja dari lorong (gang, red), pulau, kelurahan dan kecamatan. A untuk amanah dan dijamin tidak akan kaku apalagi bergaya seperti atasan.
"N ‘nassami toh’ (sudah jelas kan, red) nomor 3 pilih ki semuanya," kata Deng Ical.
Setelahnya DILAN membacakan pantun.
Makan coto, konro dan pallu basa
Ikan cupang, ikan bitte
Makassar melayani pasti bisa
Karena ada ji ki semua paraikatte (karena semuanya hadir bersatu dalam kebersamaan,red)
Terakhir pasangan calon nomor urut 4 Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun Armin Nurdin Halid menegaskan program yang disampaikan di debat Pilkada Makassar tak boleh sekadar jargon.
“Kita mengakhiri debat kedua ini, tapi masih menyisakan sebuah pertanyaan, apakah kita yang debat mampu tidak hanya jargon semata? Atau sandiwara semata atau fasilitasi semata? Ini harus kita analisis kembali dengan kata kunci mari perbaiki sumber daya aparatur kita dan masyarakat. Mari perbaiki sistem kita, mari perbaiki kelembagaan kita. Dengan itu tentu kita harus hadirkan pemimpin yang mampu memahami ketiga hal itu. Kami hadir Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun nomor urut 4 untuk Pilwali Makassar,” kata Irman yang akrab disapa None Limpo.