Debat Pilkada Makassar: DILAN Serukan Revolusi Akhlak-Mental Bagi ASN, Disindir Danny Pomanto soal Adipura
Pasangan calon wali kota-wakil wali kota Makassar nomor urut 3 Syamsu Rizal MI-Fadli Ananda (Dilan)

Bagikan:

MAKASSAR - Pasangan calon wali kota-wakil wali kota Makassar nomor urut 3  Syamsu Rizal MI-Fadli Ananda (Dilan) berbicara soal revolusi akhlak dan revolusi mental bagi ASN Pemkot Makassar. Tujuannya agar pelayanan terhadap masyarakat dilakukan optimal.

“Kita menjadikan sekda CEO yang mewadahi pemerintahan kota Makassar, reformasi birokrasi harus terjadi revolusi akhlak revolusi mental dan etika untuk melayani masyarakat kota Makassar dengan baik dan benar sehingga bisa tercapai dengan digital melayani,” kata calon wakil walkot Makassar Fadli Ananda dalam debat Pilkada Makassar yang disiarkan YouTube KPU Makassar, Selasa, 24 November.

DILAN berharap ASN responsif terhadap pelayanan masyarakat. Fadli juga menyebut aplikasi Losari bagi warga Makassar bila terpilih di Pilkada.

“Kami meluncurkan aplikasi Losari di mana masyarakat harus ambil bagian dalam melihat dan menata kelola kota Makassar, mengakomodir kondisi yang terjadi di kota Makassar,” sambung Fadli Ananda.

Pernyataan Fadli Ananda direspons calon wali kota Makassar nomor urut 1 M Ramdhan Danny Pomanto. Menurutnya Deng Ical gagal saat menjabat Plt Wali Kota Makassar. 

“Tapi Pak Deng Ical pernah memerintah 4 bulan pada saat itu terjadi penurunan kualitas pemerintah kota. Pada saat saya cuti kota Makassar nomor 1 di Indonesia dapat Adipura 3 kali berturut-turut. Pada saat Deng Ical 4 bulan kita tidak dapat Adipura justru kita turun nomor 2, tapi begitu kami masuk kita nomor satu lagi,” beber Danny Pomanto yang pernah berduet sebagai wali kota dan wakil wali kota Makassar bersama Deng Ical.

Saling sindir Danny Pomanto-Deng Ical direspons calon wali kota Makassar nomor urut 2 Munafri Ariffuddin atau Appi. Baginya duet yang pernah memimpin Kota Makassar dan sekarang berkompetisi di Pilkada gagal menunjukkan keharmonisan kepemimpinan. 

“Dua-duanya pernah memerintah dua-duanya punya kesempatan, tapi kenapa dari awal tidak dibangun harmonisasi yang memperlihatkan kepada masyarakat, ini Kota Makassar yang dibangun keakraban. Ini yang terjadi lari ke mana wali kota, lari ke mana wakilnya. Tidak boleh terjadi di kota Makassar, harus kita menjadi satu untuk membawa Makassar bangkit ke depan,” tegas Appi yang berduet dengan Abdul Rahman Bando di Pilkada Makassar. 

Atas sindiran Danny Pomanto dan Appi, Deng Ical memberi penjelasan soal kinerja yang disinggung.

"Terima kasih saya juga kadang-kadang heran seperti mau cuci tangan, seperti bukan orang Bugis Makassar. Kita memang mesti bertanggungjawab, saya selalu mengatakan, apa yang kita lakukan 5 tahun belum terasa masyarakat. Makanya Deng Ical berkomitmen bertekad mau jadi wali kota karena banyak hal yang harus kita lakukan. Kalau Deng Ical diberi amanah maka kita jadikan Makassar jadi episentrum pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur bahkan Indonesia,” tegas Deng Ical yang punya tagline sombere’na di Pilkada Makassar.