Bagikan:

JAKARTA - Pasangan calon wali kota-wakil wali kota Makassar nomor urut 2, Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando (Appi-Rahman) menyindir program smart city di Makassar yang tak berjalan baik. Sindiran ini ditujukan ke calon wali kota nomor urut 1 M Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto dan calon nomor urut 3 Syamsu Rizal (Deng Ical).

“Makassar masih semi manual walaupun pernah digagas Pak Danny dan Pak Ical bagaimana menggunakan Makassar sebagai smart city, tetapi itu tidak bisa berjalan dengan baik sampai hari ini. Kami akan lakukan pembenahan sebaik-baiknya,” kata calon wakil wali kota nomor urut 2 Abdul Rahman Bando dalam debat Pilkada Makassar yang disiarkan YouTube KPU Makassar, Selasa, 24 November.

Sebagai informasi, Danny Pomanto dan Deng Ical yang kini bersaing sebagai calon wali kota Makassar, pernah berduet sebagai wali kota dan wakil wali kota Makassar. Kini keduanya berpisah dan masing-masing memilih calon wakil wali kotanya untuk maju di Pilkada Makassar.

Kembali ke Abdul Rahman, dalam paparannya dia menyebut teknologi informasi sangat penting dalam tata kelola birokrasi. Sistem TI disebut untuk menyokong transparansi termasuk dalam seleksi dan promosi ASN.

“Yang paling penting bagaimana transparansi pengadaan barang dan jasa kita lakukan dengan elektronik yang menggunakan sistem teknologi yang bisa diakses semua pihak. Sekarang tidak boleh melakukan manual pengadaan barang dan jasa, e-katalog kunci sukses transparan dan keterbukaan untuk menghindari KKN,” tegas Abdul Rahman.

Soal teknologi informasi, calon wali kota nomor urut 4 Irman Yasin Limpo atau None Limpo menyebut teknologi di Pemkot Makassar masih sebatas komputerisasi.

"Seharusnya lebih jauh lagi, apa yang  paslon nomor urut 2 menyatakan tadi, saya menganggap masih komputerisasi belum pada proses digitalsiasi yang terkoneksi berdasarkan big data. Prinsip saya proses ke depan harusnya lebih mau lagi dari sekadar komputerisasi," ujar None.