Bagikan:

MAKASSAR - Debat kedua Pilkada Makassar bakal kembali digelar di Jakarta. Ada sejumlah alasan termasuk kawasan zona merah keamanan di Makassar.

“Digelar di Jakarta, waktunya belum ditetapkan karena belum pleno,” kata  Komisioner KPU Makassar Abdul Rahman dihubungi VOI, Selasa, 17 November.

Abdul menjelaskan keputusan ini dibahas dalam rapat koordinasi persiapan pelaksanaan debat tahap kedua Pilkada Makassar bersama Bawaslu dan Polrestabes Makassar.

Kapolrestabes Makassar Kombes Witnu Urip Laksana, menurut Abdul Rahman menyampaikan pertimbangan dan hasil kajian terkait potensi kerawanan dan keamanan di Pilkada Makassar.

“Beberapa butir pertimbangan: a. persoalan kesehatan untuk penegakan protokol COVID-19 sesuai yang tercantum dalam maklumat Kapolri dan juga di PKPU 13 tahun 2020; b. persoalan moral; c. persoalan Keamanan, potensi terjadinya gesekan antar pendukung sangat mungkin terjadi,” papar Abdul menyebutkan hasil kajian kepolisian.

Selain itu disebutkan juga persoalan indeks kerawanan pilkada yang selalu diperbaharui kepolisian. Karena itu disarankan debat Pilkada Makassar digelar di luar kota.

“Kota Makassar selalu berada di zona merah sebagai daerah rawan,” sambung Abdul.

Sementara itu, anggota Bawaslu Makassar Sri Wahyuningsih menyampaikan rekomendasi Bawaslu serupa. Debat Pilkada Makassar didorong untuk digelar di luar kota. 

“Dengan pertimbangan bahwa dalam masa pelaksanaan kampanye, terdapat banyak sekali pelanggaran terkait protokol pencegahan COVID-19,” kata Abdul.

Sebelumnya debat pertama Pilkada Makassar digelar pada Sabtu, 7 November di Jakarta. Ada insiden penusukan terhadap simpatisan pasangan calon Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando (Appi-Rahman) di luar arena debat. Pelakunya sudah ditangkap.