MAKASSAR - Hasil survei CIGMark Research and Consulting soal elektabilitas empat pasangan calon di Pilkada Makassar beredar di grup WhatsApp. Pasangan Danny Pomanto-Fatmawati RMS (Adama) unggul dengan selisih elektabilitas tipis dari Syamsu Rizal-Fadli Ananda (Dilan).
Tapi Danny Pomanto menegaskan survei itu hoaks. Danny mengaku tidak pernah meminta tim pemenangannya merilis survei.
“Saya menyampaikan bahwa ini adalah berita hoax tentang hasil survei Pilkada Kota Makassar yang seakan-akan dibuat oleh tim kami (kreatipMA). Kami sampaikan bahwa sampai saat ini belum ada kebihakan dari tim Danny Fatma untuk piublish hasil survei apa pun kondisi hasil surveinya dan dari lembaga survei mana pun,” kata Danny Pomanto dikutip dari akun Instagram dpramdhanpomanto, Rabu, 7 Oktober.
Selain itu, tim Danny-Fatma (Adama) ditegaskan tidak pernah merekomendasikan untuk meng-endorse hasil survei yang mengunggulkan Danny-Fatma dari lembaga survei mana pun.
“Mari bersatu untuk memerangi hoax yang semakin merajalela,” kata Danny yang punya nomor urut 1 dalam Pilwakot Makassar ini.
BACA JUGA:
Dari foto yang beredar, terekam elektabilitas Adama mencapai 34%. Posisi kedua ditempel ketat oleh paslon nomor urut tiga Syamsu Rizal-Fadli Ananda (Dilan) sebesar 3 persen. Kemudian paslon nomor urut dua Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando (Appi-Rahman) 19 persen dan Irman YL-Zunnun NH 12 persen.
Adapun swing voters tersisa 5 persen. Belum ada penjelasan dari pihak CIGMark soal hasil survei yang beredar di masyarakat Makassar ini. Bila hasil survei itu benar adanya, maka tergambar pula kini pertarungan di Pilwalkot Makassar 2020 menyisakan Adama dan Dilan. Hanya dua paslon tersebut yang memiliki elektabilitas paling tinggi dan sudah masuk rentang margin of error.
Adapun elektabilitas Appi-Rahman dan Imun sulit untuk mengejar Adama dan Dilan. Tapi hanya Danny Pomanto yang memastikan survei itu hoaks.