Danny Pomanto Unggul di Survei SMRC: Jaga Soliditas Menangkan Pilkada Makassar
Danny Pomanto/Instagram dpramdhanpomanto

Bagikan:

MAKASSAR - Lembaga survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menunjukkan tingkat keterpilihan terhadap M Ramdhan ‘Danny’ Pomanto-Fatmawati Rusdi (Adama) unggul dari pesaingnya di Pilkada Makassar. Danny Pomanto meminta tim pemenangan dan relawan tidak lengah. 

“Saya sampaikan kepada pada para relawan dan pendukung untuk tidak lengah terhadap beberapa hasil lembaga survei yang mengunggulkan pasangan Adama. Tetap jaga soliditas dan terus bergerak menuju kemenangan 9 Desember 2020,” kata Danny Pomanto dikutip dari Instagram dpramdhanpomanto, Kamis, 22 Oktober.

Survei SMRC menunjukkan pasangan Danny-Fatma memiliki tingkat elektabilitas tertinggi 41,9%. Disusul Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando (Appi-Rahman) dengan elektabilitas 17,8 persen; Syamsu Rizal-Fadli Ananda (Dilan) dengan elektabilitas 16,6 persen.

Sedangkan posisi buncit ditempati Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun (Imun) dengan elektabilitas 6,8 persen. Responden yang tiidak menjawab atau tidak tahu, sebanyak 16,9 persen.

“Kredibilitas lembaga survei SMRC ini tidak perlu diragukan lagi, SMRC pernah merilis pada pilkada serentak 2018 lalu Gubernur Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, dan Khofifah Indar Parawansa diperkirakan akan memenangkan pemilihan Gubernur masing-masing di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur berdasarkan hasil survei yang dilakukan dan hasilnya tidak meleset,” kata Danny Pomanto.

Sebelumnya, Survei Celebes Research Center (CRC) juga menunjukkan tingkat dukungan terhadap M Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi unggul dari pesaingnya di Pilkada Makassar. Menyusul Danny Pomanto-Fatmawati, ada pasangan Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando (Appi-Rahman).

Dari survei CRC, tingkat elektabilitas pasangan calon di Pilkada Makassar yakni: 

1. Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi 40,4 persen

2. Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando 23,5 persen

3.Syamsu Rizal-Fadli Ananda 14 persen

4. Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun 6,5 persen

5. Tidak tahu/tidak jawab 15,6 persen