Analisa PPI soal Elektabilitas Danny Pomanto di Bawah 50 Persen dan Momentum Penantang di Pilkada Makassar
Empat pasangan calon wali kota-wakil wali kota Makassar saat debat Pilkada Makassar (Youtube KPU Makassar)

Bagikan:

MAKASSAR - Direktur Eksekutif Parameter Publik Indonesia (PPI) Ras MD mengatakan Pilkada Makassar merupakan momentum bagi para penantang mengalahkan M Ramdhan ‘Danny’ Pomanto selaku mantan wali kota Makassar. Sebab elektabiltas Danny Pomanto yang berpasangan dengan Fatmawati Rusdi diprediksi stagnan.

Ras MD membeberkan analisa atas sejumlah survei beberapa waktu ini. Elektabilitas Danny Pomanto-Fatmawati yang dikenal dengan pasangan Adama ini disebut unggul tapi belum meyakinkan.

Menurutnya, elektabilitas petahana itu tidak pernah bisa melampui angka 50 persen yang mengindikasikan paslon nomor urut 1 itu belum kuat.

"Ya, petahana Makassar bukanlah petahana perkasa sebagaimana yang sering saya sampaikan dari tahun 2019," ujar Ras MD dalam keterangan tertulis, Senin, 9 November.

Elektabilitas di kisaran 40 persen bagi Ras MD menunjukkan angka yang jauh dari petahana kuat. Padahal menurutnya elektabilitas petahana harus di atas 50 persen.

"Itu kan angka di bawah magic number seorang petahana kuat. Bahkan yang ingin saya katakan, kesimpulan temuan survei saya sejak pertengahan tahun 2019 hingga saat ini sinkron dengan rilis aneka lembaga survei baru-baru ini yang tak satu pun lembaga survei baik nasional maupun lokal menempatkan petahana Makassar tembus di angka 50 persen,” papar Ras MD.

Dengan kondisi ini, peluang bagi para penantang disebut Ras MD terbuka lebar. Ada tiga penantang Adama di Pilkada Makassar yakni Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando, Syamsu Rizal-Fadli Ananda dan Irman Yasin Limpo-Zunnun NH. 

Sisa satu bulan jelang pemilihan pada 9 Desember ini sambung Ras MD sangat krusial.

"Lihat saja aksi nyata seorang EA (Erwin Aksa) mau turun langsung mengkritik aneka program Danny (DP) di periode awal. Mulai permasalahan sampah, halte hingga aneka proyek infrastruktur. Tentu aksi kritik yang dilakukan oleh EA akan berdampak buruk terhadap elektoral pasangan DP-Fatma mengingat Makassar ini didominasi oleh kelompok pemilih rasional, kelompok pemilih ini suka dengan data dan fakta" terangnya.

Sisa waktu jelang pencoblosan Pilkada Makassar, para calon menurut Ras MD akan jor-joran. Upaya ini bakal mempengaruhi petahana.

"Men-downgrade elektabilitas petahana akan dilakukan secara bersamaan oleh para penantang. Mengkritalisasi program gagal petahana hingga isu primordial akan menjadi narasi yang terus digaungkan oleh kelompok penantang hingga hari H. Tentu efeknya sangat buruk bagi petahana," kata dia.