Debat Pilkada Tangsel: Kenangan Lama Bersama Diungkit Petahana Benyamin, Direspons Peribahasa oleh Muhamad
Mantan Sekda Pemkot Tangsel Muhamad dalam Debat Pilkada Tangsel (Ilustrasi Ilham/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Calon Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) nomor urut 3 Benyamin Davnie membangkitkan memori soal kebersamaannya dengan mantan Sekda Pemkot Tangsel Muhamad yang bersaing sebagai calon wali kota. Benyamin yang saat ini menjabat wali kota Tangsel bertanya soal capaian Pemkot Tangsel kepada Muhamad kala keduanya bersama-sama di pemerintahan.

“Pak Muhamad ini menjadi Sekda kami cukup lama, menjadi kadis cukup lama, tapi kira-kira apa yang sudah kita lakukan dalam kurun waktu selama kita bersama-sama? Pencapaian-pencapaian, prestasi apa dan apa saran Pak Muhamad untuk Kota Tangsel ke depan lebih baik lagi,” ujar Benyamin dalam debat Pilkada Tangsel yang disiarkan Youtube Kompas TV, Minggu, 22 November.

Muhamad mengamini pernyataan Benyamin yang pernah jadi bosnya di Pemkot Tangsel. Sekadar informasi, Muhamad memutuskan mundur dari posisi Sekda saat maju menjadi calon wali kota Tangsel.

“Betul kita telah lama bersama-sama bagaimana membangun Tangsel. Sebelum Tangsel ada pun kita sudah ada, artinya kita sudah memikirkan Tangsel betul-betul membutuhkan pelayanan dan kesejahteraan,” kata Muhamad yang berpasangan dengan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo di Pilkada Tangsel. 

“Artinya Tangsel ada bukan berarti sekadar politik atau menyedot APBN, tapi betul-betul satu kebutuhan yang dirasakan masyarakat Tangsel. Satu anugerah masyarakat Tangsel sudah bisa otonomi sendiri,” sambung Muhamad.

Muhamad, calon wali kota Tangsel nomor urut 1 ini mengingat masa sulit saat Tangsel masih wilayah administratif. Pelayanan dasar masyarakat sulit terpenuhi, akses pendidikan pun terbatas. 

“Dulu saya merasa ketika menjadi camat betapa sulit membangun sekolah, sulit membangun puskesmas karena status administratif dan sekarang sudah banyak kemajuan yang dibangun Pemkot,” ujar dia.

Tapi Muhamad yang bersaing dengan Benyamin Davnie mengingatkan perlunya pembenahan di wilayah Tangsel. Muhamad menyebut masih banyak hal yang harus dibenahi untuk kemajuan Kota Tangsel.

“Tapi tak ada gading yang tak retak. Masih ada yang harus kita sempurnakan, contoh puskesmas. Program saya adalah satu puskesmas satu kelurahan, ini barangkali Pak Ben, ini yang harus kita jawab. Sekolah, SMP masyarakat ribut saya dicaci maki ibu-ibu karena anaknya tidak sekolah negeri. Masalah persampahan harus diselesaikan. Pelayanan masyarakat masih sangat kurang,” tegas Muhamad.