JAKARTA - Pasangan calon wali kota-wakil wali kota Tangerang Selatan (Tangsel) nomor urut 1 Muhamad- Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menegaskan pentingnya mempertahankan budaya tradisional. Tangsel punya segudang potensi yang bisa dimanfaatkan untuk kemajuan kota.
“Kami akan mempertahankan nilai budaya tradisional karena orang modern bisa mempertahankan nilai budaya. Kami mengembangkan suku bangsa di Tangsel yang akan difestivalkan. Kemudian juga kita akan kembangkan industri kreatif. Anak muda banyak potensi di Tangsel, SDM bagus, tinggal mengajak mereka bergotong royong,” kata Muhamad dalam debat Pilkada Tangsel yang disiarkan secara live streaming, Kamis, 3 Desember.
Sementara itu, calon wakil wali kota Tangsel Rahayu Saraswati (Sara) menegaskan potensi anak muda yang selama ini seakan dikesampingkan di Tangsel.
"Seperti Julio, usia 25 tahun dia mengembangkan komunitas Bisa Ekspor, memberikan dampak. Kekuatan muda ada, bagaimana kita memberikan peran, memberikan tempat. Itu kenapa kita akan membangun creative centre di setiap kecamatan. Ekowisata akan kita kembangkan supaya kita bisa menciptakan lapangan kerja dan pemasukan daerah, di mana bisa jadi daya tarik baru dari masyarakat luar Tangsel,"
Pernyataan Muhamad-Sara ini ditanggapi calon wali kota nomor urut 3 di Pilkada Tangsel yang juga petahana--wakil wali kota berstatus cuti--Benyamin Davnie. Dia menegaskan sudah ada festival kebudayaan di Tangsel.
"Tidak mudah membangun budaya di tengah masyarakat yang baru terbentuk dalam daerah otonom. Tangsel keragaman suku, budaya sudah terbentuk. Setiap ulang tahun Tangsel sudah kita lakukan festival budaya, gelar budaya sudah diberikan ruang yang diberikan besar,” kata Benyamin menanggapi pernyataan paslon Muhamad-Sara.
Tanggapan petahana Benyamin Davnie direspons lagi oleh Muhamad yang pernah jadi Sekda Pemkot Tangsel. Bagi Muhamad, Pemkot Tangsel belum punya gagasan pengembangan budaya skala nasional bahkan internasional.
“Yang lain kayaknya belum punya ide, gagasan yang sifatnya nasional, internasional. Kami punya (gagasan), membangun sport center taraf internasional. Sport di Tangsel akan kami bangun kami kembangkan potensi budaya, kita bangun padepokan seni budaya, kita kembangkan miniatur Ka’bah ada di Tangsel,” ujar Muhamad.
Sementara itu, Saraswati menyebut selama ini Pemkot Tangsel belum mengakomodir pengembangan potensi wilayah.
“Kami dapat masukan yang mengatakan kepada kami mereka kecewa festival animasi bukan animasi yang ditunjukkan, tapi sinetron atau film. Tentunya dengan kita mengembangkan ekowisata. Bayangkan 7 situ di Tangsel bisa kita kelola bersama itu bisa menjadi daya tarik baru. Ada panggung mengapung di tengah situ (danau) dengan pertunjukan seni budaya setiap Jumat, Sabtu, Minggu masyarakat pasti akan datang,” tuturnya.