Bagikan:

JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan kemungkinan Rusia mengambil langkah provokatif, jelang peringatan 31 tahun kemerdekaan negara itu.

Presiden Zelenskyy mengutip laporan media, Rusia sedang mempersiapkan untuk menempatkan pejuang Ukraina yang ditangkap selama pengepungan Mariupol di pengadilan publik, bertepatan dengan peringatan kemerdekaan pada Hari Rabu.

Hari Kemerdekaan Ukraina, 24 Agustus, juga akan menandai enam bulan sejak Rusia menginvasi bekas Republik Soviet, dalam perang dahsyat yang telah menelan ribuan nyawa.

"Jika pengadilan tercela ini terjadi, jika orang-orang kita dibawa ke pengaturan ini dengan melanggar semua perjanjian, semua aturan internasional, akan ada pelecehan," ujar Presiden Zelensky memperingatkan dalam pidato malam, melansir CNA dari AFP 22 Agustus.

"Ini akan menjadi batas di mana tidak ada negosiasi yang mungkin dilakukan," tandasnya.

Lebih jauh, Presiden Zelensky kembali ke topik yang telah dia angkat dalam pidato malam sebelumnya.

"Rusia dapat mencoba melakukan sesuatu yang sangat menjijikkan, sangat kejam," dia memperingatkan pada Sabtu malam.

"Salah satu tujuan utama musuh adalah mempermalukan kita, menabur kesedihan, ketakutan, dan konflik,"

Namun dia menambahkan: "Kita harus cukup kuat untuk melawan semua provokasi" dan "membuat penjajah membayar teror mereka."

Terpisah, Penasihat Presiden Ukraina, Mykhaylo Podolyak, mengatakan Rusia dapat mengintensifkan kampanye pengebomannya.

"Rusia adalah negara kuno yang menghubungkan tindakannya dengan tanggal tertentu, itu semacam obsesi," katanya seperti dikutip kantor berita Interfax-Ukraina.

"Mereka membenci kami dan akan mencoba meningkatkan jumlah pemboman di kota-kota kami, termasuk Kyiv dengan rudal jelajah," tambah Podolyak.

Diketahui, pihak berwenang Kyiv pada Hari Minggu melarang pertemuan publik dari 22 hingga 25 Agustus.

Sementara di kota timur laut Kharkiv, gubernur regional mengumumkan jam malam dari malam 23 Agustus hingga pagi hari 25 Agustus.

"Kami tidak akan membiarkan provokasi apa pun oleh musuh. Bersikaplah waspada selama liburan kemerdekaan kami," tulis Oleg Synegubov di Telegram.

Diketahui, Kharkiv telah berada di bawah pemboman reguler Rusia selama berminggu-minggu dan pada Hari Minggu, layanan darurat mengatakan seorang wanita tewas dan dua warga sipil lainnya terluka dalam serangan semalam.