Bagikan:

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan perpindahan Ibu Kota bisa menjadi upaya mencegah Jakarta tenggelam pada tahun 2050. Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jakarta memandang pernyataan Riza tidak tepat.

“Pernyataan Wagub ini adalah sesat oikir yang berbahaya yang dapat menumbalkan keberlangsungan lingkungan hidup dan hidup warga Jakarta,” kata Direktur Eksekutif Walhi Jakarta, Suci Fitria Tanjung dalam keterangannya, Selasa, 16 Agustus.

Suci menyatakan, akar masalah yang mengancam Jakarta tenggelam sebenarnya adalah kegagalan pemerintah dalam merencanakan tata ruang, menyediakan layanan pipa air bersih, dan melakukan penegakan aturan terkait ekstraksi air tanah dalam equifier untuk sektor komersil dan industri.

Kegagalan itu, ucap Suci, tercermin dari minimnya kawasan imbuhan air tanah. Sebagaimana diketahui, 64 hingga 92 persen merupakan tutupan lahan kedap dan terbangun. Dengan kata lain, beberapa wilayah di Jakarta kehilangan kemampuan menyerap air sehingga mengganggu ketersediaan air tanah.

“Wilayah dengan tutupan lahan kedap air paling tinggi adalah Jakarta Utara dan Jakarta Pusat, yang mana, kedua daerah tersebut juga merupakan wilayah yang paling tinggi angka penurunan muka tanahnya,” ujar Suci.

Sementara, pemindahan Ibu Kota ke Nusantara, Kalimantan Timur, menurut Suci, tidak akan berdampak signifikan pada penurunan muka tanah Jakarta. Meskipun, akan ada satu juta ASN pemerintah pusat yang pindah dari Jakarta.

Jakarta, yang ke depan diwacanakan akan menjadi pusat bisnis global diprediksi tetap sulit untuk dilakukan pemuilhan lingkungan hidup.

“Pemindahan ibu kota sama sekali tidak berkaitan dengan agenda pemulihan lingkungan hidup di Jakarta. Selama ambisi pembangunan tidak diturunkan, Jakarta akan sulit pulih. Jadi, berhenti menggunakan alasan perbaikan lingkungan hidup di Jakarta untuk memuluskan rencana pemindahan ibu kota,” urainya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut perpindahan Ibu Kota menjadi salah satu upaya menahan penurunan muka tanah yang mengancam Jakarta tenggelam.

"Salah satu tujuannya memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur, di antaranya adalah mengurangi beban DKI Jakarta. Termasuk beban adanya penurunan muka air tanah," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 9 Agustus.